JAKARTA: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersiap menggelar “Kongres Persatuan” di Jakarta akhir Agustus 2025 guna mengakhiri konflik internal dua kubu kepemimpinan yang berlangsung sejak 2023.
Kongres Persatuan merupakan hasil kesepakatan damai yang dicapai pada Juni lalu antara dua kubu yang selama ini berseteru, yakni kubu Hendry Ch. Bangun dan kubu Zulmansyah Sekedang.
Proses perdamaian tersebut disaksikan langsung oleh Ketua Dewan Pers, Prof. Komaruddin Hidayat.
Hendry Ch. Bangun sendiri sebelumnya terpilih sebagai Ketua Umum PWI dalam Kongres di Bandung pada September 2023.
Sementara Zulmansyah Sekedang memimpin Kongres Luar Biasa (KLB) pada Agustus 2024, yang disebut sebagai upaya mengoreksi kepemimpinan Hendry.
Menjelang Kongres Persatuan, sejumlah nama mulai mencuat sebagai kandidat Ketua Umum PWI.
Selain Hendry dan Zulmansyah, terdapat pula nama Atal S. Depari, Ketua Umum PWI periode 2018-2023, serta Akhmad Munir, yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan dari kubu Zulmansyah.
Nama lain yang belakangan menarik perhatian adalah Teguh Santosa. Teguh bukan nama baru di lingkungan PWI.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat periode 2013-2018 dan anggota Dewan Kehormatan dari 2018 hingga 2020, sebelum akhirnya mengundurkan diri karena mendapat amanah sebagai Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
Informasi bahwa Teguh tengah dipertimbangkan sebagai calon ketua umum disampaikan Ketua Harian JMSI, Ari Rahman, dalam pernyataannya kepada wartawan di Batam, Kepulauan Riau, Rabu 30 Juli 2025.
“Teman-teman PWI di daerah, baik pengurus maupun anggota, membutuhkan sosok yang dapat mempersatukan pihak-pihak yang bertikai dan mengembalikan marwah organisasi. Ini pesan yang kami terima dalam setiap komunikasi,” ujar Ari.
Ari menambahkan bahwa banyak pengurus PWI daerah yang menilai Teguh sebagai figur ideal karena memiliki latar belakang lengkap: wartawan utama, pemegang Press Card Number One (PCNO), dan berpengalaman dalam berbagai posisi strategis di organisasi. Ia juga diketahui pernah menjadi Ketua Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Nusa Tenggara Barat yang dinilai sukses dan berkesan.
“Mereka menilai Bang Teguh sangat mampu, dan berharap beliau bersedia mencalonkan diri,” lanjut Ari.
Saat ditanya mengenai posisi Teguh di JMSI bila ia terpilih sebagai Ketua Umum PWI, Ari memastikan bahwa persoalan tersebut telah dibahas dalam Musyawarah Nasional JMSI pada Juni lalu.
“Ada mekanisme yang sudah disiapkan. Yang penting sekarang ini kita bekerja sama untuk menyelamatkan PWI dan mengembalikan marwahnya. Yang pas, Bang Teguh untuk persatuan,” tegasnya.