JAKARTA : Sejumlah simpul transportasi di Bali menutup layanannya saat menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Penutupan simpul transportasi itu demi menjaga situasi yang kondusif dan ketenangan umat Hindu di Bali dalam merayakan Nyepi.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Rahardjo menyampaikan bahwa penutupan simpul transportasi biasa dilakukan setiap tahun saat Nyepi.
“Penutupan akan dilakukan secara menyeluruh baik pada moda (transportasi) darat, laut, dan udara,” jelas Budi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu, 26 Maret 2026.
Menurutnya, penutupan operasional layanan ini diterapkan di sejumlah simpul transportasi. Mulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Pelabuhan Gilimanuk.
Selain itu, Pelabuhan Padang Bai, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Nusa Penida, serta simpul transportasi yang lain.
Penutupan dimulai serentak pada Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 00.00 Wita dan akan dibuka kembali pada Minggu, 30 Maret 2025 pukul 06.00 Wita.
Untuk itu, Kemenhub mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan baik masuk maupun keluar Bali untuk kembali memperhatikan dan mengatur jadwal perjalanannya.
Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat yang akan keluar atau menuju Bali tidak terjebak atau mengalami penundaan perjalanan.
Sedangkan bagi masyarakat yang akan merayakan Nyepi atau Mudik Lebaran dari Bali maupun sebaliknya diminta melakukan pengecekan kembali jadwal perjalanannya atau melakukan perjalanan lebih awal.
Tujuannya, agar tidak terjebak pada saat penutupan simpul transportasi di Bali pada 29 Maret 2025.
Sementara itu, Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2025 mencatat telah terjadi peningkatan aktivitas pada beberapa simpul transportasi di Bali sejak 21 Maret 2025.
Peningkatan aktivitas itu seperti terjadi di bandara dan pelabuhan penyeberangan untuk aktivitas masuk maupun keluar wilayah Bali.
“Beberapa simpul transportasi yang telah mengalami peningkatan aktivitas yaitu di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, dan Pelabuhan Nusa Penida,“ jelas Budi.
“Peningkatan pergerakan masyarakat umumnya perantau dari dan ke Bali sebelum perayaan Nyepi dan Idul Fitri 2025,“ lanjutnya.
Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai telah mengalami peningkatan pergerakan penumpang dan menduduki posisi tertinggi kedua sebagai bandara terpadat pada periode angkutan lebaran 2025. Peringat itu terhitung sejak H-10 hingga H-6 (21-25 Maret 2025).
Di bandara tersebut tercatat sebanyak 1.778 pergerakan pesawat, 278.053 pergerakan penumpang, dan 1.177,32 ton kargo telah datang maupun pergi.
Selain bandara, aktivitas penyeberangan juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari PT. ASDP untuk periode perjalanan tanggal 21 hingga 25 Maret 2025 atau H-10 hingga H-6.
Jumlah penumpang yang menuju ke Pelabuhan Gilimanuk dari Pelabuhan Ketapang sebanyak 122.472 orang penumpang.
Sedangkan untuk jumlah penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang sebanyak 234.105 orang penumpang.
“Kemenhub juga berpesan kepada para calon penumpang untuk dapat membeli tiket sebelum memasuki kawasan Pelabuhan dan terus mengedepankan aspek keselamatan,“ ucapnya.
“Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah keamanan selama perjalanan demi mudik Nyepi dan Idul Fitri tenang yang menyenangkan,” pungkas Budi.
Sementara itu, Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 berlangsung 24 jam selama 22 Hari, mulai dari 21 Maret hingga 11 April 2025.
Selain Kemenhub, instansi lain yang mengisi posko terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, PT Jasa Marga (Persero), Astra Infra Toll Nusantara.
Juga, PT Jasa Raharja (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT KCIC, PT. PELNI (Persero), PT Angkasa Pura Indonesia, Perum LPPNPI/AirNav, Senkom Mitra Polri, RAPI dan ORARI.