MAGELANG: Dalam upaya memperkuat literasi keuangan syariah dan mendorong kemandirian ekonomi pelaku UMKM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan Forum Edukasi dan Temu Bisnis Keuangan Syariah (FEBIS) serta program Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (SAKINAH) di Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 20 Oktober 2025.
Kegiatan yang juga digelar dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, Ketua PBNU Bidang Ekonomi Fahmy Akbar Idries, serta Pengasuh Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo, K.H. Achmad Izzudin. Acara diikuti oleh sekitar 2.000 santri dan 79 pelaku UMKM.
Dalam sambutannya, Friderica menegaskan bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi umat melalui peningkatan literasi keuangan dan kewirausahaan.
“Pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga motor penggerak ekonomi umat yang berperan penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan kemandirian ekonomi masyarakat,” ujar Friderica.
Ia menambahkan, OJK berkomitmen membangun kemandirian umat melalui penguatan ekosistem ekonomi syariah.
Menurutnya, keuangan syariah memiliki tiga karakter utama yang sejalan dengan tujuan pembangunan nasional: mendorong pemerataan ekonomi, memperkuat stabilitas perekonomian, dan mewujudkan sistem keuangan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Ketiga nilai ini menjadi dasar penting bagi OJK dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh umat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PBNU Bidang Ekonomi, Fahmy Akbar Idries, menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi di kalangan santri sebagai bagian dari penguatan khidmat ekonomi Nahdlatul Ulama.
“Saya berharap adik-adik santriwan dan santriwati ini bisa menjadi pengusaha. Mau jual gorengan pun pengusaha, buka toko juga pengusaha. Semuanya pengusaha agar bisa mempercepat kemajuan bangsa Indonesia,” kata Fahmy.
Rangkaian kegiatan FEBIS dan SAKINAH meliputi edukasi keuangan syariah, workshop pengembangan usaha, serta business matching antara pelaku UMKM dan lembaga jasa keuangan syariah.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Nahdlatul Ulama Business Catalyst (NUBIC) yang berfokus pada edukasi, inkubasi, dan akselerasi UMKM dalam ekosistem ekonomi syariah.
OJK menegaskan bahwa peningkatan literasi keuangan di lingkungan pesantren merupakan langkah nyata dalam memperluas akses keuangan nasional dan memperkuat ekonomi inklusif berbasis nilai-nilai keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan umat.

 
		 
