Samarinda – Selasa pagi ini Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) KH Ma’ruf Amin rencananya akan mendarat di Bandara APT Pranoto Samarinda. Orang nomor dua Indonesia itu akan melakukan kunjungan kerja perdananya ke ibu kota Provinsi Kaltim dalam kapasitas sebagai Wakil Presiden RI. Kali terakhir, Wapres Ma’ruf Amin datang ke Kota Tepian 22 Maret 2019 dalam kapasitas sebagai calon Wakil presiden.

Kehadiran mantan Ketua MUI itu disambut antusias warga Benua Etam. Khususnya mereka yang hampir setiap hari melintas di jalan bak gelombang lautan Pasifik, di sekitar Desa Tanah Datar, Muara Badak. Tidak jauh dari Bandara APT Pranoto. Apalagi, sejak pukul 5 subuh tadi Samarinda sudah diguyur hujan.

“Pak Wapres, kalau bisa jangan langsung ke kanan. Ke kiri dulu ya Pak. Biar tahu kalau jalan di sini parah banget. Malu dong pemerintah, kok jalan dekat bandara aja begitu. Bagaimana yang di pedalaman. Katanya Kaltim kaya, banyak setor ke pusat. Kok jalan nasionalnya lebih banyak kubangan lumpur,” kata Wisnu Ponco Wisudo, warga Muara Badak, Senin malam (1/11/2021).
Tak usah sampai Bontang, cukup beberapa kilometer atau lewat sedikit dari Simpang Badak. Dia yakin, Wapres sudah akan mendapatkan ‘rasa’, betapa tidak nyamannya menikmati jalanan di Kaltim.
Apalagi, jika Wapres dan rombongan bisa berpapasan dengan konvoi puluhan truk pengangkut batu bara yang setiap hari menggunakan jalan umum hingga mempercepat tingkat kerusakan jalan nasional tersebut.
“Sering-sering saja datang ke sini. Biasanya dari Bandara APT Pranoto ke Samarinda jalannya jadi agak mulus kalo ada presiden datang,” timpal Hari, warga Badak Mekar.

Keluhan serupa disampaikan Kalimandhanu, warga Marangkayu, kecamatan paling utara di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan berbatasan dengan Kota Bontang.
“Di Tanah Datar kalau hujan bahaya sekali, jalanan licin karena lumpur dan juga banjir di bagian jalan yang rusak itu,” keluh Kalimandhanu.
Menurutnya, terdapat setidaknya lima titik di jalan yang perlu dijadikan prioritas untuk segera diperbaiki.
Di antaranya Simpang Tiga Badak sampai Kantor Desa Tanah Datar, Tugu Selamat Datang di dekat Bandara, di depan PLTG, daerah dekat Rumah Makan BFC, dan beberapa titik lainnya.
“Perlu penanganan serius agar jalan yang dibangun bisa bertahan lama,” ucap Dhanu.
Ia pun mengaku sangat merasakan dampak dari jalanan yang rusak parah tersebut, salah satunya memperlambat waktu perjalanan.
“Mobilitas kita sangat terhambat karena yang seharusnya menempuh waktu antara 1 sampai 1,5 jam bisa mencapai 2,5 jam,” tuturnya.
Warga sangat berharap para pejabat yang berkunjung ke Kaltim bisa meninjau langsung jalan rusak hingga kemudian memberikan perhatian dengan segera memperbaiki jalan rusak tersebut.
“Mudahan bisa belok kiri ya Pak Wapres,” tutupnya.
Masyarakat sangat berharap pemerintah dapat memberi perhatian lebih dan segera melakukan perbaikan jalan karena jalan rusak di kawasan tersebut sudah lama dan dibiarkan menahun. Sementara hutan di sisi kiri dan kanan jalan sudah gundul dan hanya tersisa lubang-lubang bekas tambang.