BONTANG : Membludaknya calon penumpang di Pelabuhan Loktuan Kota Bontang, akibat kurangnya armada angkutan laut. Pemerintah kota (pemkot) bersama DPRD berupaya ada penambahan kapal pelni, namun hingga sekarang belum ada progres terkait hal ini.
“Memang ada permintaan dari pemerintah dan Komisi III DPRD Bontang, tapi memang belum ada jawaban. entah menggunakan kapal pelni atau kapal swasta,”jelas Kepala PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat
kepada narasi.co, usai peresmian Gerai Penjualan Tiket Kapal Pelni di Gedung MPP Bontang, Jumat (17/2/2023).
Diakui, ada permintaan dari DPRD dan Pemkot Bontang, tapi penambahan armada laut kapal pelni merupakan ranah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kemenhub. Sementara pelni sebatas menjalankan tugas.Saat ini pihaknya masih melayani dua kapal, yakin KM Egon dan KM Binaya. Tapi tidak menutup kemungkinan akan adanya penambahan kapal.
“Kami ini penugasan, jika ada penambahan armada kami siap melayani,” ujarnya.
Sementara sebelumnya Basri Rase dalam sambutannya mengatakan bahwa perlu adanya penambahan armada laut kapal pelni, sebab sebesar lagi memasuki bulan suci ramadhan.
“Kalau Direktorat Jenderal Perhubungan Laut belum memberikan jawaban, maka dari itu kita cari solusi lain apakah menggunakan kapal swasta atau kita tetap dorong perealisasian kapal pelni,” jelasnya.
Penggunaan kapal swasta juga masih harus dipertimbangkan, sebab biaya jasa angkut atau harga tiket akan lebih mahal dari kapal pelni.
“Kapal swasta harganya malah dua kali lipat dari harga kapal pelni, ini menjadi pertimbangan kita,” tandasnya.

 
		 

