KALIMANTAN BARAT : Program Community Empowerment PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), dukung pembudidayaan tanaman buah langka Cayratia trifolia (lakum) di Sungai Bundu Laut, Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Senior Vice President Sekretariat Perusahaan Pelindo Solusi Logistik, Kiki M. Hikmat mengatakan, pembudidayaan dan pengolahan buah Lakum menjadi barang konsumsi, ini merupakan salah satu pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan di bidang lingkungan dan pengembangan ekonomi.
Tujuannya menurut Kiki untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan melalui pendekatan Community Involvement and Development (CID) di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Kiki mengatakan, program ini merupakan langkah konkret SPSL Group untuk melaksanakan inisiatif berdasarkan pendekatan adaptasi dan mitigasi aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
Juga program ini merupakan kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya tujuan ke-2 (Tanpa Kelaparan), ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan ke-15 (Melindungi Ekosistem Daratan).
“Kami percaya upaya penguatan kapasitas masyarakat harus dilakukan secara berkelanjutan,” Kiki dalam siaran pers, Jumat 3 Januari 2025.
Program ini tidak hanya bertujuan, untuk melestarikan tanaman langka seperti Lakum. Tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat melalui pelatihan pengolahan dan pemasaran produk berbasis Lakum.
“Kami berharap masyarakat Sungai Bundu Laut dapat mandiri secara ekonomi sekaligus menjadi penggerak pelestarian keanekaragaman hayati lokal,” ujar Kiki.
Pelindo bekerja sama pemerintah daerah dan kelompok budidaya buah Lakum dari SMKN 1 Sungai Kunyit bertujuan memastikan keberlanjutan pelestarian lingkungan.
Dukungan penuh dari berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara PT Pelindo Solusi Logistik dan masyarakat dalam menjaga ekosistem di wilayah Sungai Bundu Laut.
Camat Sungai Kunyit, Ir. Teddy Prawoto, mengapresiasi langkah SPSL Group. Program ini sangat relevan untuk menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan sekaligus secara bertahap meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Saya berharap program ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat, khususnya kelompok budidaya. Ke depan produk buah lakum ini dapat dipasarkan secara luas,” katanya.
Kepala SMKN 1 Sungai Kunyit, Kenti Isnawati, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan oleh Pelindo Solusi Logistik dalam pengembangan budidaya buah Lakum yang sebelumnya memiliki keterbatasan kapasitas produksi.
“Kami sangat bersyukur program ini sangat membantu dalam meningkatkan jumlah produksi dan mempermudah proses perizinan yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha ini,” katanya.
“Dukungan seperti ini sangat berarti bagi kemajuan kami, khususnya dalam meningkatkan kompetensi siswa-siswa kami dan pengembangan potensi lokal,” ujarnya.
Sebagai informasi, buah Lakum (Cayratia trifolia) merupakan sejenis anggur hutan yang tumbuh liar di hutan Kalimantan.
Berdasarkan hasil penelitian beberapa lembaga independen, buah Lakum diketahui memiliki kandungan vitamin C dan antioksidan yang tinggi.
Saat ini, Pelindo Solusi Logistik berkolaborasi dengan kelompok budidaya buah Lakum dari SMKN 1 Sungai Kunyit untuk memulai program budidaya serta pengolahan buah Lakum menjadi sirup dengan rasa manis, aroma khas dan potensi penjualan yang baik.
Melalui program ini, Pelindo Solusi Logistik sebagai Subholding Pelindo terus berupaya mewujudkan visi perusahaan sebagai penyedia solusi logistik yang tidak hanya unggul secara bisnis Tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan sosial dan lingkungan.
“Program Community Empowerment di Kalimantan Barat menjadi salah satu bukti nyata kontribusi perusahaan dalam mendorong perubahan positif di tengah masyarakat,” tutup Kiki.(*)
