Bali – Para calon investor dan pengusaha wisata di Bali sebenarnya bisa membantu mengangkat pariwisata Kaltim, namun ada syarat yang harus disiapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami hanya butuh dua. Akses dan dukungan kebijakan peraturan,” minta Sugeng, seorang pengusaha bidang pariwisata saat mengikuti Regional Investment Forum di Bali Dynasty Resort Kuta, Kamis (28/7/2022).
Sugeng yang biasa mendatangkan wisatawan dari berbagai negara di dunia itu menjelaskan, hal terpenting yang harus dipenuhi pemerintah adalah membuka akses dan mendukungnya dengan kebijakan yang selaras di daerah.
Akses yang dimaksud, adanya penerbangan dari Bali, langsung ke Maratua. Sebab saat ini, akses itu belum dipikirkan oleh pemerintah.
Bayangkan saja kata Sugeng, ketika dia akan menawarkan paket wisata ke Derawan, Maratua dan sekitarnya, maka pelancong domestik maupun mancanegara masih harus menghabiskan waktu dalam perjalanan yang tidak sebentar.
Dari Bali, wisatawan harus ke Balikpapan dulu. Itupun tidak semua penerbangan direct flight (penerbangan langsung). Lebih banyak transit di Surabaya. Setibanya di Balikpapan mereka tidak bisa langsung menuju Maratua, tapi masih harus bermalam di Balikpapan.
“Lantas apa yang mereka dapat di Balikpapan? Nothing. Itu bukan sesuatu yang mereka cari,” beber Sugeng.
Sugeng menjelaskan biasanya para turis dari kawasan Asia Pasifik biasanya menggunakan waktu liburan selama 7 hari. Sementara dari Eropa dan Amerika sekitar 14 hari hingga 21 hari.
Coba kita lihat, mereka masih harus terbang ke Bandara Kalimarau di Tanjung Redeb. Wisatawan belum juga sampai ke tujuan. Bila beruntung mereka bisa terbang langsung menggunakan pesawat ke Pulau Maratua yang sudah tersedia bandara. Tapi bila tidak, para turis harus menggunakan jalur darat ke Tanjung Batu selama beberapa jam dan melanjutkan menggunakan speed boat untuk beberapa jam lagi. Atau kembali bermalam di Tanjung Redeb. Esok harinya baru lanjut ke Derawan dan Maratua. Pulang dan pergi, mereka sudah harus menghabiskan waktu 4 sampai 5 hari.
“Itulah yang dimaksud akses tadi. Harus ada penerbangan langsung ke Maratua dari Bali. Itu yang seharusnya dipikirkan dan diperjuangkan oleh pemerintah,” tandasnya.