
KUKAR: Pemerintah Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), memberikan apresiasi tinggi kepada Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Marang Kayu atas berbagai capaian dan kontribusinya dalam dunia pendidikan.
Menurut pemerintah kecamatan, sekolah ini telah melampaui ekspektasi dalam hal kualitas pengajaran, pencapaian siswa, serta kolaborasi lintas sektor, sehingga layak menyandang predikat sebagai sekolah unggulan di wilayah tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Seksi Kesejahteraan Kecamatan Marang Kayu, Lili Herlina, dalam sambutannya pada acara Dies Natalis ke-29 SMPN 1 Marang Kayu yang berlangsung meriah pada Rabu, 30 April 2025.
Kegiatan tersebut bukan sekadar perayaan ulang tahun sekolah, melainkan juga menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang institusi pendidikan ini dalam menghadirkan kualitas terbaik bagi generasi muda di Marang Kayu.
“Saya mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru, staf, dan siswa yang telah bekerja keras menjadikan sekolah ini sebagai salah satu yang terbaik di Kecamatan Marang Kayu,” ujar Lili Herlina.
Lebih dari sekadar ungkapan seremonial, pujian yang disampaikan Lili Herlina mengandung makna strategis: SMPN 1 Marang Kayu kini dianggap sebagai tolok ukur bagi institusi pendidikan lainnya.
Ia menyebut keberhasilan sekolah ini sebagai cerminan dari upaya kolektif dalam membangun iklim pendidikan yang sehat dan progresif di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini.
“SMPN 1 Marang Kayu telah menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain, baik dalam hal kualitas pendidikan maupun prestasi siswa. Semoga momentum Dies Natalis ini menjadi semangat baru untuk terus memperkuat kualitas pendidikan di wilayah Marang Kayu,” tambahnya.
Momentum ulang tahun sekolah ini juga dimaknai sebagai pengingat bahwa keberhasilan lembaga pendidikan tidak dapat dicapai secara individual. Dalam kesempatan tersebut, Lili Herlina mengajak seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, sekolah, maupun masyarakat untuk terus memperkuat kolaborasi.
Ia meyakini bahwa dunia pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda.
Oleh karena itu, sinergi lintas sektor menjadi elemen penting yang tidak boleh diabaikan dalam upaya membangun pendidikan yang inklusif dan bermutu.
“Keberhasilan SMPN 1 Marang Kayu adalah hasil kerja kolektif dari semua pihak,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 1 Marang Kayu, Hadi Audah, menekankan bahwa peringatan Dies Natalis bukan sekadar acara seremonial. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai wahana untuk menumbuhkan semangat belajar, kreativitas, serta partisipasi aktif siswa dalam kehidupan sekolah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa-siswi SMPN 1 Marang Kayu agar kelak dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelas Hadi.
Ia juga berharap agar sekolah yang kini dipimpinnya dapat terus menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu mencetak generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“Saya berharap SMPN 1 Marang Kayu terus tumbuh menjadi institusi pendidikan yang membanggakan serta mampu mencetak generasi muda yang berkarakter dan berprestasi,” ujarnya.
Semangat dan kebersamaan mewarnai seluruh rangkaian acara Dies Natalis ke-29. Acara dibuka dengan senam bersama, yang diikuti ratusan siswa, guru, dan tamu undangan, menciptakan suasana energik dan penuh keceriaan. Kegiatan ini sukses membangun atmosfer kekeluargaan yang kuat di lingkungan sekolah.
Selanjutnya, para siswa menampilkan berbagai pertunjukan seni, mulai dari tari tradisional hingga kreasi kontemporer. Setiap penampilan menjadi bukti nyata bahwa siswa SMPN 1 Marang Kayu tidak hanya dibina dalam aspek akademik, tetapi juga diberikan ruang untuk mengekspresikan seni dan kreativitas.
Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah market day, sebuah ajang ekonomi kreatif di mana para siswa menjajakan hasil karya mereka, mulai dari makanan tradisional, kerajinan tangan, hingga produk daur ulang yang ramah lingkungan. (Adv)
