
KUTIM: Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menekan inflasi daerah kembali diwujudkan melalui program Pasar Murah yang digerakkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Inisiatif yang telah berlangsung sejak 2022 ini terus diperkuat untuk memastikan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih stabil, khususnya di wilayah kecamatan yang kerap menghadapi biaya distribusi lebih tinggi.
Kebijakan tersebut dipaparkan oleh Ahmad Doni Erfiyadi, Pengawas Perdagangan Dalam Negeri Ahli Muda Disperindag Kutim, dalam wawancara pada Rabu, 12 November 2025.
Ia menilai pasar murah menjadi intervensi paling efektif dalam menjaga keseimbangan harga di masyarakat.
Doni menjelaskan bahwa komoditas yang dihadirkan dalam kegiatan ini mencakup tujuh kebutuhan pokok, mulai dari beras, gula, minyak goreng, mi instan, sarden, teh hingga susu kental manis.
Semua produk yang dipilih merupakan barang premium, sesuai pola belanja masyarakat Kutim.
“Karena warga kita umumnya terbiasa membeli produk berkualitas tinggi, kami menyesuaikan jenis barang agar mereka mendapatkan manfaat yang benar-benar optimal,” jelasnya.
Pelaksanaan pasar murah turut melibatkan mitra penyedia, namun pedagang lokal tetap diprioritaskan agar perputaran ekonomi daerah tidak terpinggirkan. Melalui skema subsidi, paket sembako senilai Rp300.000 dapat dibeli warga hanya dengan Rp100.000.
Meski setiap tahun biasanya digelar dua kali, pada 2025 pasar murah hanya dapat dilaksanakan satu kali. Keterbatasan anggaran tambahan menjadi penyebab utama.
“Permintaan dari warga sangat besar, tetapi tahun ini ruang anggaran kami memang tidak memungkinkan untuk dua kali pelaksanaan,” ujar Doni dengan nada optimistis bahwa kegiatan tersebut bisa kembali normal pada 2026.
Selain fokus pada stabilisasi harga, Disperindag juga menyelaraskan pasar murah dengan program penanganan stunting. Melalui kolaborasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, penyaluran kupon dilakukan melalui kecamatan agar keluarga yang masuk kategori stunting mendapat prioritas.
Tahun 2025, setiap kecamatan menerima 2.331 paket sembako, pendistribusiannya dilakukan dalam dua tahap untuk mencegah tumpang tindih penerima. Verifikasi identitas menggunakan KTP dan KK dilakukan di lokasi pembagian.
Pada akhir penjelasannya, Doni memastikan bahwa pasar murah tetap menjadi agenda strategis Disperindag dalam mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Ia menambahkan bahwa pihaknya ingin masyarakat merasakan kehadiran pemerintah dalam memberikan bantuan, khususnya saat memasuki hari besar atau momen penting ketika kebutuhan pokok cenderung meningkat. (Adv)

