SAMARINDA : Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah memperkuat komitmen percepatan penurunan angka stunting melalui program penanganan yang terintegrasi.
Penanggulangan dengan melibatkan lintas sektor dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta setiap unsur yang memiliki kepentingan dalam penanganan stunting di Kota Tepian itu tertuang dalam penandatanganan komitmen bersama.
Penandatanganan Komitmen bersama itu dilakukan pada rembuk stunting tingkat kota yang digelar secara daring dan terpusat di Ruang Mangkupelas Balai Kota Samarinda, Selasa (18/7/2023).
Wali Kota Samarinda Andi Harun dalam sambutannya, disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan bilang komitmen program penanganan stunting terintegrasi merupakan isu utama yang patut dipersiapkan oleh pemerintah daerah.
“Penting untuk kita semua dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam penurunan angka stunting. Rembuk stunting sebagai momentum untuk mencari sistem penyelesaian bersama,” kata Andi Harun.
Dijelaskan, Stunting saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang telah menjadi perhatian pemerintah nasional dan internasional.
Pasalnya persoalan publik tersebut berimplikasi langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan bangsa serta negara di berbagai sektor.
Untuk itu, AH sapaan akrabnya menuturkan permasalahan yang kompleks dan besar ini membutuhkan organisasi serta pihak yang besar pula. Meliputi kerja sama lintas sektoral dalam penanggulangannya.
“Masalah stunting adalah tanggung jawab kita semua, bukan hanya satu insitutsi saja. Konfirmasi, sinkronisasi dan sinergitas program adalah hal yang patut dipenuhi,” ungkapnya.
Kemudian orang nomor satu di Kota Samarinda itu menerangkan beberapa agenda dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemkot Samarinda dapat diintegrasikan.
Peran setiap pihak dan pengoptimalan program seperti lokus audit kasus stunting di kelurahan, penanganan konseling anak, sanitasi, perlindungan sosial, ketahanan pangan dan pendidikan anak usia dini sederet hal yang harus terjalin utuh dalam satu kesatuan penanganan.
“Termasuk penguatan kegiatan posyandu, Meningkatkan kunjungan balita ke posyandu merupakan prioritas,” tuturnya.