SAMARINDA: Menjelang Hari Raya Iduladha Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting).
Dari hasil sidak di berbagai lokasi seperti Lotte Grosir, Pergudangan Bulog, dan Beras Swasta, terungkap bahwa stok Bapokting di Samarinda aman hingga tiga bulan ke depan.
Kepala Kantor Cabang Bulog Samarinda Akhmad Roni Anwar mengungkapkan, stok beras di Bulog Samarinda mencapai 5.000 ton, dengan 3.500 ton sebagai cadangan.
“Dengan stok ini, momentum untuk menghadapi Iduladha ini cukup untuk masyarakat,” ujarnya, Rabu (12/6/2024).
Roni juga memastikan harga beras tetap terkendali. Di gudang Bulog, harga beras dipatok Rp11.000 per kilogram, sementara di pasar retail mitra harganya Rp11.300, dan harga maksimum di pasaran Rp13.100.
“Lebih dari itu bisa dilaporkan untuk kita beri sanksi,” tegasnya.
Selain beras, stok kebutuhan pokok lainnya seperti gula dan minyak juga dipastikan aman hingga tiga bulan ke depan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda Darham menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik dan membeli bahan pokok secukupnya.
“Beras, gula, dan minyak cukup aman dan bahkan tersedia hingga tiga bulan ke depan. Saat ini hanya gas yang langka, sedangkan yang lainnya sudah tersedia,” katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Iduladha, Pemkot Samarinda akan menggelar operasi pasar. Operasi ini akan menjual Bapokting dengan harga lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Selain itu, Pemkot juga akan terus memantau ketersediaan dan harga Bapokting di pasaran.
“Jangan khawatir dengan kelangkaan gas, kami akan terus melakukan operasi pasar untuk mengatasinya,” pungkas Darham.
Bulog Samarinda tidak hanya melayani Kota Samarinda tetapi juga lima kabupaten/kota lainnya, yaitu Bontang, Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), Kutai Barat (Kubar), dan Mahakam Ulu (Mahulu).
“Stok di Kota Samarinda 40 persen, lebih besar dari Balikpapan. Dominan beras di Bulog Samarinda berasal dari Vietnam (3.000 ton), sedangkan beras lokal sebanyak 1.500 ton dan sisanya 500 ton,” pungkasnya.(*)