Samarinda – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Timur (Kaltim), Fahmi Himawan memastikan pihaknya akan mengawal setiap kabupaten/kota untuk mengalokasikan kawasan peternakan masing-masing daerah.
“Kami pastikan ke depan mengawal kabupaten/kota mengalokasikan kawasan peternakan berkelanjutan dan skala besar untuk konsumsi Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Fahmi, Selasa (18/10/2022) saat menjadi narasumber pada seminar budidaya maggot sebagai upaya penerapan green circular economy di wilayah Kalimantan Timur, di Gedung ILAB Unmul Samarinda.
Dijelaskan Fahmi, peternakan sebenarnya bukan hanya sekadar budidaya ternak, tetapi proses bisnis yang sampai ke restoran sehingga bernilai jual mahal.
“Jangan hanya berfikir ternaknya saja, tapi prosesnya, manufakturnya,” tegasnya.
Fahmi pun memaparkan sembilan strategi dan arah kebijakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim. Pertama, pengembangan kawasan peternakan sapi potong (miniranch).Kedua, peningkatan populasi dan produktivitas ternak. Ketiga, peningkatan produksi dan produktivitas pakan ternak.
Keempat, peningkatan daya saing produk peternakan. Kelima, peningkatan status kesehatan hewan dan pengawasan lalu lintas hewan atau ternak.
Keenam, penguatan pelayanan laboratorium keswan dan kesmavet. Ketujuh, peningkatan jaminan mutu dan keamanan pangan asal hewan. Kedelapan, peningkatan peran swasta dari usaha peternakan rakyat
“Kesembilan, peningkatan kapasitas kelembagaan dan keterampilan peternak,” terangnya.
Fahmi menambahkan, dalam menyongsong IKN ke depan, Dinas Peternakan harus bermitra dengan pertambangan dan perkebunan kelapa sawit dengan kesejahteraan masyarakat dalam hal ini peternak sebagai prioritas.
