SAMARINDA: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyebut Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim yang baru menjadi sebuah kesempatan untuk merefresh kembali kerja sama yang sudah terjalin bagus dengan Bank Indonesia selama ini.
“Khususnya untuk kebijakan moneter fiskal dan juga moneter non fiskal, baik pengendalian inflasi, pertumbuhan ekonomi dan juga kebijakan ekonomi lainnya,” sebutnya.
Hal itu ia sampaikan ketika menghadiri Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Jumat (27/10/2023).
Sebagai informasi, Budi Widihartanto dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltim menggantikan Ricky Perdana Gozali. Akmal mengakui, kinerja Bank Indonesia di bawah kepemimpinan Ricky selama ini sudah berjalan dengan bagus.
“Buktinya pertumbuhan ekonomi kita sampai 6,8 persen. Itu tidak bisa dilepaskan dari kontribusi Bank Indonesia,” pujinya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu pun menginginkan agar ke depan pembangunan tidak hanya fokus ke Ibu Kota Nusantara (IKN) saja, tapi juga membangun daerah penyangga.
“Kami ingin buffer zone (daerah penyangga) dan inti tumbuh secara bersamaan dan Bank Indonesia tentunya akan menjadi bagian dari ini semua,” tegasnya.
Selain itu, Akmal menuturkan inflasi di Kaltim sudah berada di bawah angka tiga. Hal itu, menurutnya juga berkat kerja sama yang bagus antara Kemendagri dengan Bank Indonesia.
“Kami di Pemda non fiskal dan non moneternya melalui kesamaan gerak antara pusat dan daerah dengan teman-teman K/L. Bank Indonesia tentu juga punya kepentingan, terutama operasi pasar. Sekali lagi Bank Indonesia sangat membantu untuk hal-hal seperti tadi,” pungkasnya. (*)