
Samarinda – Pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan agar tidak kumuh saat berwisata harus selalu dikedepankan. Salah satunya di Taman Tepian yang terletak di depan Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda.
Menurut Puji Setyowati Anggota Komisi IV DPRD Kaltim,Taman Tepian Samarinda merupakan obyek wisata yang menarik dimiliki Kaltim karena ada sungai yang membentang dan kemudian di desain sedemikian rupa untuk tempat santai atau tongkrongan masyarakat yang berkunjung ke Samarinda.
Karena pandemi tempat ini ditutup oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, sehingga semua aktivitas terhenti baik kegiatan para pedagang kaki lima (PKL), maupun masyarakat yang ingin menikmati indahnya Sungai Mahakam di sore hari ataupun malam hari.
Dikatakan mantan istri wali kota Samarinda ini, ada rencana Pemkot Samarinda akan kembali membuka lokasi Taman Tepian Samarinda, dengan konsep baru dimana para PKL diperbolehkan jualan namun tetap harus mengikuti aturan, seperti penggunaan rombong yang disediakan pemerintah.
“Nah ini kan sempat ditutup dan diubah menjadi RTH dan kini mau dibuka dengan konsep agak berbeda. Barang kali ini adalah sebuah proses bagaimana mengenalkan masyarakat dibarengi dengan edukasi,” kata Puji beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan kalau dibuka tanpa edukasi, tidak menutup kemungkinan, lingkungan kumuh dan maraknya pengamen, pasti terjadi.
“Memang dagangan itu milik mereka tetapi maksud pemerintah, bagaimana harus menjaga kebersihan, mematuhi ketentuan dan tertib. Kalau ini tidak diatur maka akan menjadi kumuh,” tegasnya.
Tidak dipungkiri, pariwisata adalah satu sumber pendapatan untuk Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Karena masyarakat yang keluar rumah untuk menikmati udara, tempat wisata, pastinya ingin menikmati kuliner juga.Jadi take and give lah. Makanya kalau masyarakat sudah diberi edukasi dengan baik, pariwisata pasti terus berkembang,” pungkasnya.