SAMARINDA: Memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur (Kaltim) memilih pendekatan yang berbeda.
Lewat aksi kemitraan bersama komunitas remaja dan petani lokal, BNNP membagikan ribuan paket sayuran segar secara gratis kepada masyarakat sebagai simbol kampanye hidup sehat dan ketahanan terhadap bahaya narkoba.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Tenun, Kecamatan Samarinda Seberang, yang merupakan salah satu Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) binaan BNNP Kaltim, Senin, 30 Juni 2025.
Aksi sosial ini diinisiasi bersama komunitas Genre (Generasi Berencana) Kota Samarinda dan didukung oleh perusahaan swasta PT El Nusa Petrofin Samarinda.
Sayuran yang dibagikan merupakan hasil panen petani lokal yang dibeli langsung oleh BNNP Kaltim.
Proses pembagian dilakukan dengan dua skema: sebagian besar melalui pengantaran langsung dari rumah ke rumah oleh petugas, dan sebagian lainnya dibagikan kepada warga yang melintas di depan kantor Kelurahan Tenun.
Humas BNNP Kaltim, Ahmat Fadholi, menyatakan pendekatan ini merupakan bentuk intervensi sosial yang melengkapi upaya penegakan hukum dalam pencegahan narkoba.
Menurutnya, ketahanan terhadap narkotika harus dibangun sejak dari tingkat keluarga, dengan memperkuat akses terhadap pangan sehat dan kesejahteraan dasar.
“Untuk menciptakan generasi emas dan kota pusat peradaban, kunci utamanya adalah pembangunan SDM. Dan itu tidak akan terwujud tanpa budaya hidup sehat, menjauhi narkoba, serta mendapatkan asupan gizi seimbang,” ujarnya di sela-sela pembagian sayur.
Ia menjelaskan bahwa penekanan hanya pada razia dan penangkapan tidak cukup. Harus ada strategi pencegahan yang menyentuh nilai kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Upaya seperti ini menyasar langsung masyarakat akar rumput, yang sering kali justru menjadi lapisan paling terdampak dari peredaran narkoba,” tambahnya.
Pemilihan Kelurahan Tenun sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan.
Wilayah ini telah ditetapkan sebagai kelurahan binaan BNNP Kaltim dan menjadi model penguatan komunitas dalam mencegah penyalahgunaan narkotika.
Sejumlah program intervensi telah dijalankan di sana, di antaranya pelatihan pengolahan hasil perikanan bagi ibu rumah tangga, pelatihan ketahanan keluarga, pemetaan kawasan rawan Narkoba, dan rencana pelatihan ketahanan diri bagi remaja SMP sederajat.
“Harapannya bukan sekadar membagikan bantuan, tapi membangun sistem imun sosial di level keluarga dan komunitas. Kita kuatkan ekonomi rumah tangga, keterampilan hidup, dan gaya hidup sehat,” kata Fadholi.
Program ini mendapat sambutan hangat dari warga.
Salah satunya Lusi, warga RT 02 Kelurahan Tenun, yang mengaku sangat terbantu dengan pembagian sayuran tersebut.
“Lumayan untuk stok sayuran di kulkas, Pak. Semoga aja kegiatannya bisa sering dilakukan,” ucapnya dengan antusias.
Menurut Lusi, selain membantu secara ekonomi, kegiatan ini juga membawa semangat solidaritas dan menunjukkan bahwa pemerintah hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dengan langkah ini, BNNP Kaltim memperluas definisi pencegahan narkoba.
Perlawanan terhadap narkotika tak lagi semata-mata tentang penggerebekan atau kampanye formal, melainkan juga tentang menanamkan harapan melalui tindakan sederhana dan bermakna.
BNNP menegaskan membangun masyarakat yang bersih dari narkoba harus dimulai dari membangun lingkungan yang sehat, berdaya, dan dihargai bukan dengan ketakutan, tetapi lewat keterlibatan dan solidaritas.