BALI : Pulau Dewata Bali, dengan segala pesonanya, selalu memiliki cara untuk menyentuh hati para pengunjung.
Bagi Media Siber Indonesia (MSI Group), perjalanan dari Samarinda ke Pulau Dewata pada 9–13 Januari 2025 menjadi lebih dari sekadar liburan.
Perjalanan ini adalah bentuk penghargaan terhadap dedikasi para wartawan, yaitu Adi, Adit, Ira, dan Aminah, yang telah bekerja keras.
Dipimpin langsung CEO MSI Group, Mohammad Sukri, momen ini juga dirancang untuk mempererat kebersamaan dan menjelajahi nilai-nilai budaya lokal.
Setelah menempuh perjalanan udara selama 1 jam 45 menit, rombongan tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali. Spot foto ikonik bertuliskan “Bali” menjadi tempat pertama untuk mengabadikan kebersamaan, diikuti dengan makan siang di salah satu restoran bandara.
Usai beristirahat di hotel di kawasan Jalan Bene, Badung, malamnya rombongan berjalan santai menuju Beachwalk.
Keceriaan terlihat jelas ketika mereka menikmati suasana malam di Bali yang hidup dan penuh warna. Makan malam di sebuah restoran di Jalan Pantai Kuta melengkapi hari pertama mereka.
Pagi berikutnya dimulai dengan sarapan prasmanan di hotel. Aroma dupa dan alunan musik khas Bali menemani momen santai tersebut.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Tugu Bom Bali, sebuah monumen penuh makna yang mengingatkan akan tragedi Bom Bali I pada 12 Oktober 2002.
Tragedi yang menewaskan 202 orang dari berbagai negara ini menjadi pengingat akan pentingnya perdamaian dunia.
“Saat berbincang dengan turis asal Kanada, kami menyadari betapa peristiwa ini tidak hanya menyentuh Bali, tetapi juga dunia,” ujar Adi.
Siang harinya, mereka berkunjung ke Kantor Jaringan MediaIsber Indonesia (JMSI) Bali, di mana diskusi hangat berlangsung mengenai tantangan media digital.
“Kita tidak hanya membangun jaringan, tetapi juga memperkuat ekosistem media yang berkelanjutan,” ujar Sukri, yang juga Ketua JMSI Kaltim.
Hari itu ditutup dengan menikmati Nasi Tempong, hidangan khas Bali yang terkenal dengan sambal pedas dan lalapannya.
Hari berikutnya membawa rombongan ke Desa Penglipuran yang dijuluki salah satu desa terbersih di dunia. Desa adat yang asri ini menawarkan keindahan rumah tradisional yang rapi dan suasana penuh kedamaian.
Tak ketinggalan, mereka menyewa pakaian adat Bali untuk berfoto, menambah kesan mendalam akan budaya setempat.
Perjalanan dilanjutkan ke kawasan Gunung Batur. Namun, alam menunjukkan sisi lainnya. Kabut tebal di sekitar Gunung Batur menghalangi panorama indah. Meski demikian, semangat rombongan tak surut.
Mereka tetap mengabadikan momen di balkon restoran yang menghadap kabut tebal, sambil menikmati ayam dengan bumbu khas Bali sebelum melanjutkan perjalanan ke Jatiluwih.
Di Jatiluwih Rice Terrace, suasana hijau sawah bertingkat menawarkan ketenangan jiwa. Sistem irigasi subak yang menjadi warisan dunia UNESCO menjadi bukti kearifan lokal Bali yang masih terjaga hingga kini.
Hari keempat, rombongan memilih menggunakan sepeda motor untuk menjelajahi Bali. Destinasi pertama adalah Tanah Lot, pura ikonik yang berdiri di atas batu karang, menawarkan suasana spiritual yang mendalam. Suara deburan ombak menambah keindahan tempat ini.
Kegiatan berlanjut ke Pantai Tanjung Benoa, pusat olahraga air. Aminah dan Ira mencoba jet ski untuk pertama kalinya, pengalaman yang membuat mereka penuh semangat dan tawa.
“Sungguh pengalaman yang tak terlupakan! Rasanya seperti menantang diri sendiri untuk berani mencoba hal baru,” ujar Aminah.
Sore harinya, perjalanan berlanjut ke Uluwatu. Dari atas tebing megah, rombongan menyaksikan Tari Kecak, sebuah pertunjukan yang mengangkat kisah epik Ramayana. Cahaya obor dan suara “cak-cak” dari puluhan penari pria menciptakan atmosfer mistis yang memukau.
Hari terakhir di Bali juga digunakan untuk berburu oleh-oleh. Dari pai susu hingga kain Barong, rombongan memastikan tak ada yang terlewat untuk dibawa pulang.
Perjalanan ini meninggalkan jejak mendalam bagi setiap peserta. Dari Monumen Bom Bali hingga Tari Kecak, setiap langkah perjalanan ini mengajarkan tentang pentingnya harmoni antara tradisi dan modernitas.
“Gathering ini adalah bentuk apresiasi kami kepada tim wartawan. Semoga pengalaman ini memberikan inspirasi baru untuk terus berkarya,” ucap Sukri.
Bali pulau seribu pura dengan segala pesonanya, berhasil mengukir kenangan indah dalam hati rombongan MSI Group.
Harmoni yang ditawarkan Pulau Dewata menjadi pengingat bahwa di tengah hiruk-pikuk modernitas, masih ada tempat di mana tradisi, budaya, dan alam berpadu sempurna.(*)