SAMARINDA : Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), M Syirajudin, berharap kunjungan balasan Delegasi Investor Kazakhstan menjadi titik awal keberlanjutan hubungan yang sudah dibangun sebelumnya.
“Kunjungan ini sekaligus komitmen kuat antara kedua negara dalam memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan,” kata Syirajudin.
Hal itu ia katakan saat memimpin Pertemuan Pemerintahan Provinsi Kaltim dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan M Fadjroel Rachman beserta para pelaku usaha dari Republik Kazakhstan di Ruang Pandurata Kantor Gubernur Kaltim, Minggu (3/9/2023).
Ia menyebut, kerja sama yang telah terjalin antara Kaltim dan Kazakhstan membuka peluang baru dalam bidang perdagangan, investasi, teknologi, dan berbagai sektor lainnya.
Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim, diyakini akan membawa perubahan besar bagi kawasan-kawasan penyangga secara keseluruhan di Kaltim dari sisi ekonomi, infrastruktur dan sektor lainnya yang dibutuhkan.
“Hal ini menjadi kesempatan terbaik bagi
Kaltim di dalam menyiapkan proyek infrastruktur maupun hilirisasi dari komoditi unggulan sebagai penyangga IKN yang dapat ditawarkan kepada investor dalam dan luar negeri, termasuk menjalin kerja sama dengan Kazakhstan yang juga memiliki ibu kota Astana,” jelas Syirajudin.
Ia mengajak para calon investor untuk bersama-sama menjalin kemitraan yang lebih kuat, membangun masa depan yang lebih baik dan mewujudkan potensi yang belum tergali sepenuhnya dalam kerja sama bilateral itu.
“Semoga dalam pertemuan ini akan meningkatkan kerja sama yang baik bagi Indonesia dan Kazakhstan, khususnya antara Nusantara dan Astana,” harapnya.
Dubes LBBP RI Astana M Fadjroel Rachman mengaku, dipilihnya Kalimantan sebagai ibu kota negara Indonesia yang baru menjadi sebuah kebanggaan bagi warga Kalimantan.
Hal ini sekaligus menjadi momentum pemerataan pembangunan yang selama ini Jawa sentris menjadi Indonesia sentris, ke wilayah tengah dan timur Indonesia.
“Ini kebanggaan bagi saya yang lahir di sini, di Kalimantan dan semua warga Kalimantan atas ditetapkannya ibu kota Nusantara di Pulau Kalimantan. Kita juga akan membangun kerja sama sister city antara Nusantara dan Astana, sebagai dua ibu kota baru negara Indonesia dan Kazakhstan,” ucapnya.
Dalam kegiatan itu, Fadjroel turut membawa Serik (Konsulat Kehormatan RI Almaty), Mankaraev Kaisa Zakirovich (Head of the Department of Economics and Budget Planning-Akimat Astana), Yergaliev Talgat Faizullievich (Deputy of the Maslikhat of The City of Astana), Bergaliev Gabbas Tokanovich (Deputy Head of the Department of Architecture, Urban Planning and Land Relations-Akimat Astana).
Juga Rakhmatullaev Abai Kalykululy (Head of Economic Analysis and Reporting Department Akimat Astana), serta pelaku usaha dan influencer asal Kazakhstan.
Pertemuan bertajuk “Bussiness Meeting” ini dihadiri Kepala Dinas Kominfo Kaltim M Faisal, Kepala DPMTPSP Puguh Harjanto, Kepala Dinas PUPR dan Pera Aji Muhammad Fitra Firnanda, Plt Kepala Disperindagkop dan UKM Heni Purwaningsih, Kepala Biro Umum Lisa Hasliana dan Kepala Biro Adpim Syarifah Alawiyah. (*)
