JAKARTA: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda Indonesia) terus mengoptimalkan langkah akselerasi kinerja perusahaan.
Hal ini setelah Garuda merampungkan restrukturisasi di akhir 2022, dan membukukan kinerja usaha yang solid di 2023 lalu.
Selain itu, juga turut terefleksikan melalui pertumbuhan pendapatan usaha secara group di kuartal 1-2024, yang tumbuh sebesar 18,07 persen menjadi 711,98 juta dolar AS dibanding periode yang sama kuartal 1-2023 lalu (Year on Year/YoY). Demikian Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan, Rabu (1/5/2024).
Irfan mengungkapkan, langkah peningkatan kinerja usaha ini terus dioptimalkan. Caranya dengan memperkuat fundamen kinerja perusahaan. Di antaranya melalui peningkatan kapasitas produksi dan margin.
Upaya tersebut dilakukan dengan memperkuat portofolio bisnis, baik melalui perluasan jaringan penerbangan, peningkatan trafik penumpang, optimalisasi lini pendapatan ancillary.
Hingga penerapan cost leadership secara berkelanjutan. Guna mendorong kinerja usaha, yang semakin agile dan adaptif dalam mengoptimalkan potensi pendapatannya.
“Sepanjang kuartal 1- 2024, Garuda Indonesia group mencatatkan konsistensi peningkatan frekuensi penerbangan, jadi sebesar 39,7 ribu penerbangan atau tumbuh sebesar 15 persen, dibandingkan jumlah frekuensi penerbangan di kuartal 1-2023,” jelas Irfan.
Pertumbuhan ini yang turut diselaraskan dengan komitmen menjaga level of safety.
Dengan fokus intensifikasi perawatan armada, sepanjang kuartal 1-2024. Sejalan.dengan peningkatan frekuensi penerbangan tersebut.
Hal ini yang tidak dapat dipungkiri, terefleksikan melalui peningkatan beban operasi. Juga dikontribusikan, oleh optimalisasi perawatan armada yang dijalankan Garuda Indonesia.
Bicara tentang kinerja, dikatakan kontribusi peningkatan pendapatan usaha di kuartal 1-2024 didorong oleh pertumbuhan pendapatan pada lini penerbangan berjadwal sebesar 18,19 persen jadi sebesar 599,01 juta dolar AS.
Jumlah pendapatan penerbangan berjadwal tersebut merepresentasikan 84,13 persen dari total pendapatan usaha yang diraih pada periode kuartal 1-2024.
Selain itu, pertumbuhan penerbangan tidak berjadwal juga menunjukan potensi yang menjanjikan dengan pertumbuhan mencapai 53,57 persen menjadi sebesar 19,67 juta dolar AS.
Di sisi lain, lini pendapatan lainnya juga turut menunjukkan konsistensi pertumbuhan dengan mencatatkan peningkatan sebesar 11,92 persen menjadi 92,28 juta dolar AS.
Pencapaian ini, menjadi sebuah fundamen penting bagi kinerja usaha Garuda Indonesia di pembukuan kinerja kuartal awal tahun ini.
Pada kinerja kuartal yang dikenal sebagai periode low season bagi industri penerbangan, perusahaan secara group turut mencatatkan rugi bersih Kuartal 1-2024 sebesar 86,82 juta folar AS, menunjukkan tren penurunan sebesar 21,10 persen dibandingkan catatan rugi besar pada Kuartal 1-2023 sebesar 110,04 juta dolar AS.(*)