JAKARTA: Perjalanan darat sepanjang enam jam dari Madinah ke Makkah tentu menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah haji Indonesia.
Untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan bus dengan spesifikasi khusus.
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, menjelaskan semua bus antarkota yang digunakan berusia maksimal lima tahun dan telah memenuhi standar kenyamanan jemaah.
Bus sudah dikontrak dari 12 perusahaan otobus terbaik di Arab Saudi, dan masing-masing bus hanya mengangkut maksimal 42 jemaah.
Setiap bus dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) yang berfungsi optimal, tombol manual darurat pembuka pintu, serta Global Positioning System (GPS) yang dapat dipantau langsung oleh petugas melalui aplikasi pelaporan dan monitoring digital.
Tak hanya itu, layanan ini bersifat inklusif, memperhatikan kebutuhan jemaah lansia, penyandang disabilitas, dan berkebutuhan khusus.
“Bus dilengkapi kotak kesehatan dan obat-obatan, toilet, cooler boxes, dan air minum 330 ml per jemaah,” papar Muchlis.
Bus juga dijadwalkan standby di depan hotel paling lambat satu jam sebelum keberangkatan, dalam kondisi bersih dan siap jalan.
Muchlis mengingatkan bahwa seluruh layanan transportasi ini sudah termasuk dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), sehingga jemaah tidak diperkenankan memberi tips, baksyis, atau pungutan liar kepada sopir maupun petugas.
“Tidak ada uang tips, baksyis, apalagi pungutan liar,” tandasnya.
Berdasarkan data PPIH Indonesia, hingga hari ke-10 operasional haji 1446 H/2025 M, sebanyak 61.404 jemaah haji reguler Indonesia telah diberangkatkan ke Tanah Suci.
Sementara itu, total 202.654 jemaah telah mengantongi visa haji melalui sistem e-Hajj yang terintegrasi langsung dengan Pemerintah Arab Saudi.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M. Zein, menyampaikan bahwa hingga Sabtu 20 Mei 2025, sebanyak 158 kelompok terbang (kloter) telah diterbangkan melalui tiga maskapai:
* Garuda Indonesia: 82 kloter (30.446 jemaah)
* Saudia Airlines: 69 kloter (28.028 jemaah)
* Lion Air: 7 kloter (2.930 jemaah)
Pada hari yang sama, sebanyak 21 kloter dijadwalkan terbang membawa 8.261 jemaah dari berbagai embarkasi.
Dengan penuh keprihatinan, Zein juga menyampaikan kabar duka atas wafatnya delapan jemaah.
Pemerintah telah memberikan layanan pemulasaraan, pemakaman, dan pelaksanaan badal haji bagi para jemaah yang wafat, serta memastikan hak-haknya terpenuhi melalui perlindungan asuransi.
Sebanyak 21 kloter dijadwalkan terbang membawa 8.261 jemaah dari berbagai embarkasi di Indonesia.
Kementerian Agama akan terus menyampaikan informasi perkembangan penyelenggaraan haji secara berkala dan mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan kelancaran dan keselamatan seluruh jemaah haji Indonesia.