SAMARINDA: Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) masa khidmat 2025-2030 resmi dilantik di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Timur (kaltim), pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Pelantikan ini dirangkaikan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar sejak 9 hingga 12 Mei 2025 dengan tema “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban.”
Rakernas ini menjadi titik awal konsolidasi bagi Muslimat NU setelah Kongres ke-18 yang sukses diadakan pada Februari 2025 di Surabaya.
Dalam kongres tersebut, Arifatul Choiri Fauzi terpilih sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU, sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diangkat sebagai Ketua Umum Dewan Pembina.
Dalam sambutannya, Arifatul Choiri Fauzi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kongres dan pelantikan.
Ia menegaskan bahwa kepengurusan periode 2025-2030 siap menjalankan tugas, dengan peraturan dasar dan rumah tangga Muslimat NU yang telah diterbitkan dan siap disosialisasikan pada Rakernas.
“Alhamdulillah, pelaksanaan Kongres ke-18 telah berjalan sukses dan kami sudah melengkapi susunan kepengurusan. Peraturan dasar dan rumah tangga Muslimat NU telah diterbitkan dan akan kami sosialisasikan pada Rakernas ini,” ujarnya.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyambut dengan hangat kehadiran para tokoh nasional serta pengurus Muslimat NU dari seluruh Indonesia.
Ia mengungkapkan kebanggaannya bahwa kaltim menjadi tuan rumah acara penting ini, yang diyakini akan semakin memperkuat peran Muslimat NU dalam pemberdayaan perempuan dan keluarga di Indonesia.
“Muslimat NU adalah pilar penting dalam pemberdayaan perempuan dan keluarga. Sinergi antara pemerintah dan organisasi keagamaan seperti ini sangat penting dalam mewujudkan Indonesia yang adil, inklusif, dan penuh semangat kebangsaan,” kata Rudy.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, termasuk Hj. Helmi Halimatul Udhmah Nasaruddin Umar, Wury Esti Handayani, dan Hj. Sarifah Suraidah Harum, serta Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Rakernas kali ini diikuti oleh pengurus dari Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU dari seluruh provinsi, serta PC Muslimat NU dari luar negeri.
Rakernas ini menjadi forum strategis untuk menyusun program kerja yang adaptif terhadap tantangan zaman, dengan harapan program yang disusun dapat berdampak luas bagi umat dan bangsa.
Menutup sambutannya, Rudy Mas’ud berharap Rakernas ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang membawa manfaat besar bagi masyarakat.
“Kaltim siap menjadi tuan rumah kegiatan-kegiatan penting lainnya. Kata orang bijak, tamu adalah raja, maka tuan rumah adalah maharaja,” tutupnya.