BALIKPAPAN: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menegaskan di tengah persaingan yang kian ketat, anak muda Kaltim harus mampu bersaing di daerah sendiri dan menjadi tuan di rumah sendiri.
“Maksudnya adalah kita harus menyiapkan anak-anak muda yang mampu bersaing masuk di perusahaan baru di Kaltim. Karena itu, harus dimulai melalui pembinaan di jenjang SMA, SMK maupun SLB,” kata Akmal.
Hal itu ia katakan saat membuka Sosialisasi Penyelarasan Program Pembinaan Ketenagaan yang diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim di Hotel Royal Suite Balikpapan, Rabu (24/1/2024).
Ia menyebut, Kaltim harus menyiapkan SDM dengan kemampuan yang berkualitas agar berdaya saing mengisi pasar kerja, termasuk terlibat dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pendidikan menjadi dapur untuk menyiapkan SDM berkualitas.
“Apalagi IKN di Kaltim juga akan masuk tenaga dari luar. Jika kita tidak menyiapkan SDM berkualitas, tentu akan tertinggal. Bahkan, untuk penerimaan ASN pun sudah ada kualifikasinya,” jelasnya.
Akmal mengaku, Kaltim akan menjadi provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi sangat tinggi yang akan diikuti dari sektor-sektor di dalamnya. Mulai dari infrastruktur, pertambangan hingga jasa dan sebagainya.
“Ketika IKN berkembang, maka sektor-sektor lain juga tumbuh. Mulai pariwisata hingga jasa. Lantas, apakah sudah siap. Maka dari itu, wajib anak muda Kaltim dengan dididik para guru berkualitas menjadi tuan di rumah sendiri,” pesannya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu pun berpesan untuk menjaga dan mengembangkan lingkungan hijau. Setiap sekolah diimbau dapat memprogramkan penanaman pohon-pohon endemik asal Kaltim.
“Saya akan cek nanti ke sekolah-sekolah. Sekolah yang mengundang saya, saya harap sudah melaksanakan program penghijauan tersebut. Tujuannya agar pohon endemik Kaltim kembali tumbuh oleh generasi muda dan lingkungan semakin asri,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim Muhammad Kurniawan menyampaikan, sosialisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kematangan kepala sekolah dalam mengelola ketenagaan di masing-masing sekolah, termasuk pelaksanaan merdeka belajar.
“Peserta sebanyak 244 kepala SMA, SMK dan SLB se-Kaltim. Harapannya, guru maupun kepala sekolah mampu melaksanakan program mengajar melalui platform Merdeka Belajar,” terangnya.
Sosialisasi digelar selama tiga hari mulai 23-25 Januari 2024 dengan menghadirkan narasumber dari Balai Guru Penggerak di Kaltim.
Turut hadir, seluruh Kepala Bidang di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Kepala SMA, SMK dan SLB se-Kaltim serta Kepala Cabang Dinas Provinsi Kaltim. (*)