SAMARINDA : Terbentuknya Perkumpulan Keluarga Sumenep Kalimantan Timur (PKSKT) mendapat sambutan positif dari berbagai tokoh masyarakat.
Ustaz Ahmad Rusydi Ridho, yang ditunjuk sebagai Pembina organisasi, menilai hadirnya PKSKT merupakan jawaban atas kebutuhan lama warga Sumenep di perantauan.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur kepada Allah SWT. Memang ini yang sudah kami tunggu-tunggu sejak beberapa tahun lalu. Sangat perlu sekali ada wadah resmi yang mempersatukan, agar masyarakat Sumenep di Kalimantan Timur bisa saling mengisi, bekerjasama, dan saling mendukung di tanah rantau,” ujarnya saat ditemui di Samarinda, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Menurut Ustaz Ahmad, PKSKT bukan hanya tempat silaturahmi, tetapi juga ruang pembinaan yang memberi arah bagi masyarakat Sumenep dalam menata kehidupan sosial, usaha, hingga kontribusi di daerah.
Ia menekankan bahwa organisasi ini harus mampu menjadi perekat yang menghadirkan manfaat nyata.
“Mudah-mudahan nantinya bisa menjadi kerukunan yang betul-betul seperti keluarga, yang diridhai Allah, baik dalam keberadaan anggotanya, usaha yang dijalankan, maupun kiprah di masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah tokoh telah menyepakati struktur inti PKSKT. Mohammad Sukri ditunjuk sebagai Ketua Umum, Imam Riadi sebagai Sekretaris Jenderal, dan H. Saeful Bahri sebagai Bendahara Umum.
Ketiganya bersama-sama mematangkan rencana pembentukan organisasi melalui pertemuan di Samarinda Seberang pada 20 Agustus 2025 lalu.
Kehadiran Ustadz Ahmad Rusydi Ridho sebagai Pembina semakin menguatkan legitimasi organisasi yang bertujuan mempererat silaturahmi, mengakomodasi aspirasi warga Sumenep, serta memberikan pembinaan bagi pelaku usaha kecil hingga UMKM.
“Dengan adanya Pimpinan dan Pembina yang jelas, kita berharap organisasi ini tidak hanya sebatas nama, tetapi berjalan dengan struktur yang rapi, program yang nyata, dan kebermanfaatan yang bisa dirasakan warga,” ujar Sukri dalam kesempatan terpisah.
Lebih lanjut, Ustadz Ahmad menyampaikan harapan agar PKSKT dapat berfungsi sebagai jembatan aspirasi warga Sumenep. Dengan adanya koordinasi yang baik, ia percaya potensi besar warga perantauan bisa diarahkan untuk mendukung pembangunan Kalimantan Timur.
“Kami sangat senang dan bangga sekali dengan adanya perkumpulan ini. Kita berdoa semua yang terlibat senantiasa diberi kesehatan, keberkahan, dan dimudahkan segala urusannya oleh Allah. Harapannya, PKSKT tidak hanya bermanfaat bagi internal keluarga Sumenep, tetapi juga memberi kontribusi untuk pembangunan di Kaltim, khususnya di Samarinda,” tegasnya.
PKSKT juga diharapkan menjadi pengikat kebersamaan. Menurut Ahmad, keberadaan warga Sumenep di Kaltim cukup banyak dan tersebar di berbagai sektor, mulai dari pedagang kecil, pelaku UMKM, hingga aparatur pemerintahan. Dengan latar belakang yang beragam, keberadaan wadah ini sangat penting untuk memperkuat persaudaraan sekaligus menumbuhkan semangat gotong royong.
“Kalau kita bisa bergandeng tangan, insyaallah organisasi ini akan besar dan bermanfaat. Karena siapa lagi yang peduli dengan keluarga Sumenep kalau bukan kita sendiri,” ujarnya menegaskan.
Saat ini, PKSKT tengah menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai dasar formal organisasi. Setelah rampung, kepengurusan daerah akan dibentuk di berbagai kabupaten/kota di Kaltim, agar wadah ini benar-benar mampu menjangkau seluruh warga Sumenep di perantauan.
“Semoga organisasi ini bisa menjadi keluarga besar yang utuh, saling mendukung, dan berkontribusi nyata untuk pembangunan. Dari sini kita bisa wujudkan kebersamaan Sumenep yang produktif di Kalimantan Timur,” pungkas Ahmad.