KUKAR: Memasuki puncak hujan 2023/2024 yang diperkirakan BMKG bakal terjadi di bulan Januari dan Februari di sebagian besar wilayah Indonesia yang mengakibatkan risiko bencana.
Bencana tersebut tak melulu soal banjir. Seperti yang terjadi di jalur Samarinda – Bontang Km 60, Desa Prangat Baru, Kecamatan Marang Kayu, Kutai Kartanegara, pohon tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang sejak dinihari hingga menjelang subuh.
“Saya lewat sekitar pukul 05.30 pagi, masih agak gelap. Saya kaget karena tiba-tiba ada pohon melintang di jalan,” kata salah seorang warga Prangat Selatan Boiran.
Boiran menceritakan, dirinya hendak berbelanja ke Samarinda untuk mengisi toko bangunannya. Namun tiba-tiba ia mengalami kejadian tak terduga yakni pohon tumbang.
Ia mengaku beruntung karena berkendara dalam kecepatan sedang sehingga terhindar dari kecelakaan tertimpa pohon karet milik masyarakat setempat yang sudah berumur lebih dari 30 tahun itu.
“Kalau kecepatan saya lebih tinggi, saya yakin akan sulit menghindar dari pohon tumbang itu,” ujarnya.
Boiran pun mengingatkan agar para pengguna jalan lebih berhati-hati dalam berkendara, baik yang menggunakan kendaraan roda empat atau lebih, terutama kendaraan roda dua.
Sebab bukan tak mungkin, tiba-tiba pohon tumbang juga terjadi di jalur lintas antarkabupaten dan kota lainnya dimana umumnya jalanan kanan kiri adalah hutan yang banyak pohon-pohon besar.
Akibat pohon tumbang yang menghalangi jalan tersebut, para pengguna jalan terpaksa harus membuka jalur melewati halaman rumah penduduk di tepi jalan.
Sementara pohon yang tumbang secara bergotong royong dipotong menggunakan mesin dan kondisi jalan bisa kembali normal setelah dibersihkan sekitar dua jam.
“Sudah kami bersihkan pohon tumbang secara gotong royong bersama warga di sini, kami suka rela saja. Alhamdulillah tidak ada yang insiden di sini tadi,” ungkap salah seorang warga Prangat Baru Herman.
Sebagai informasi, perkebunan karet di sekitar jalur itu ditanam di era PTP Nusantara XIII, mulai sekitar Km 58 Samarinda – Bontang hingga sekitar kawasan Warung Kenari, di sekitar Desa Makarti, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara. (*)