
KUKAR : Di tengah geliat pembangunan berbasis partisipasi yang kian menguat di tingkat desa, Pemerintah Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar) menorehkan langkah strategis dengan meresmikan pembangunan pondok bersalin desa (Polindes) dan Rumah Bidan, Senin, 14 April 2025.
Pembangunan ini tidak hanya menjadi penanda kemajuan infrastruktur kesehatan. Namun, juga simbol sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan sektor swasta.
Kepala Desa Loa Lepu Sumali menjelaskan bahwa inisiatif pembangunan tersebut merupakan hasil kesepakatan dalam Musyawarah Desa.
Dalam forum deliberatif sebelumnya, warga sepakat untuk memanfaatkan sebidang tanah hibah milik seorang warga bernama Mei seluas kurang lebih 600 meter persegi.
Tanah tersebut kemudian dialokasikan sebagai lokasi pembangunan Polindes dan Rumah Bidan yang menjadi kebutuhan mendesak warga.
“ADD dari pagu sekitar Rp900 juta kami realisasikan sebesar Rp 550 juta untuk pembangunan tahap awal. Sisanya kami dibantu PT Suma Nisa Jaya. Ini bukti nyata sinergi desa, masyarakat, dan pihak swasta,” jelas Sumali kepada awak media usai acara peresmian.
Sumali menambahkan, kehadiran fasilitas kesehatan ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan layanan dasar warga, terutama bagi ibu hamil dan balita.
Ia meyakini bahwa keberhasilan pembangunan ini tidak lepas dari semangat gotong royong dan keterlibatan semua elemen dalam proses perencanaannya.
“Kami ingin Polindes ini tidak hanya menjadi tempat pelayanan medis, tapi juga simbol keberhasilan pembangunan berbasis partisipasi di tingkat desa,” ujarnya.
Dukungan dari sektor swasta menjadi poin penting dalam pembangunan ini. PT Suma Nisa Jaya, salah satu pengembang perumahan yang tengah beroperasi di wilayah Loa Lepu turut memberikan kontribusi pendanaan.
Sumali menyebut kolaborasi ini sebagai langkah progresif yang mempercepat akselerasi pembangunan desa. Hal ini tanpa semata-mata bergantung pada dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Sebelumnya, Bupati Kukar Edi Damansyah saat meresmikan dua fasilitas umum tersebut menegaskan bahwa keberadaan Polindes Loa Lepu secara otomatis menggugurkan rencana pembangunan Puskesmas Pembantu (Pusban) di desa tersebut.
Menurutnya, fasilitas yang telah dibangun desa ini sudah sangat memadai dan layak menjadi percontohan pelayanan kesehatan tingkat desa.
“Jadi saya berharap pak kades, Kepala Dinas Kesehatan, pimpinan Puskesmas tolong dijadikan role model. Beberapa Polindes dan Puskesmas yang saya resmikan dalam dua Minggu ini yang paling megah,” ucapnya. (Adv)