BALIKPAPAN : Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah ditunjuk sebagai wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). Terkait hal tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi, Sri Wahyuni, menjelaskan posisi dan potensi Kaltim sebagai ibu kota negara.
Hal itu ia sampaikan saat mewakili Gubernur Kaltim, Isran Noor, menjadi keynote speech dalam Rapat kerja nasional (Rakernas) Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (FKDK – BPDSI) di Kota Balikpapan, Kamis (11/5/2023).
Yuni, sapaan akrabnya, menjelaskan lokasi Kaltim sangat strategis karena berada di tengah-tengah Indonesia dan dilewati oleh jalur laut kepulauan Indonesia (ALKI II).
Menurutnya lokasi ibu kota negara memiliki infrastruktur yang lengkap, termasuk bandara, pelabuhan, dan jalan tol yang baik.
Dia juga menyebut pemindahan ibu kota negara ke Kaltim berdasarkan pertimbangan keunggulan wilayah, dengan Balikpapan dan Samarinda sebagai dua kota strategis yang berdekatan.
Pemerintah juga memiliki lahan yang cukup luas untuk pengembangan ibu kota negara, dan ibu kota baru ini memiliki risiko bencana alam yang lebih rendah.
“Lokasi ibu kota negara memiliki infrastruktur yang relatif lengkap. Ada bandara, pelabuhan dan jalan tol yang baik,” kata Yuni.
Konsep IKN sebagai superhub ekonomi di Kawasan Timur Indonesia, menempatkan Kota Balikpapan dan Samarinda dalam posisi yang penting.
Strategi tiga kota, yaitu IKN, Balikpapan, dan Samarinda, diharapkan dapat menjadi penggerak perekonomian di Kaltim serta memperkuat rantai nilai domestik di wilayah bagian timur dan seluruh Indonesia.
Dalam jangka pendek, pemindahan IKN diharapkan mendorong ekonomi melalui investasi infrastruktur, perdagangan antar wilayah, dan sektor lainnya.
Selain itu, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi juga menjadi dampak yang diharapkan.
Dalam jangka menengah dan panjang, pemindahan IKN diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Juga mendorong sektor non-tradisional, diversifikasi ekonomi di Kalimantan.
Disamping meningkatkan perdagangan antarwilayah, dan mengurangi ketimpangan pendapatan.
“Juga mendorong penciptaan kesempatan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” terangnya.
Yuni menekankan pentingnya strategi yang tepat dan pembangunan yang berkeadilan dalam mencapai manfaat optimal dari pemindahan IKN.
Pemerintah dan perbankan diharapkan dapat beradaptasi dengan perkembangan yang pesat di daerah tersebut.
“Manfaat optimal rencana pemindahan IKN tidak dapat diraih tanpa strategi yang tepat dan keberpihakan terhadap pembangunan yang berkeadilan,” tegasnya.
Selain itu, sebagai daerah baru, IKN dan kota penyangga seperti Balikpapan akan menarik banyak penduduk baru sebagai tempat berusaha dan ladang penghidupan.
IKN juga diharapkan menjadi magnet bagi pencari kerja dari seluruh Indonesia, bukan hanya penduduk DKI Jakarta.
“Tidak hanya penduduk DKI Jakarta, tetapi IKN juga akan menjadi magnet bagi para pencari kerja,” pungkasnya.
Dengan potensi dan strategi yang tepat, pemindahan Ibu Kota Nusantara ke Kaltim diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata di Kawasan Timur Indonesia serta memberikan manfaat bagi seluruh Indonesia (*).