SAMARINDA: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menginginkan PT Mutigo Indonesia Jakarta memberikan pelatihan dan pendidikan bagi pelaku UMKM agar mampu mengolah produknya atau hilirisasi komoditi pangan dan hortikulturanya.
“Saya mau Mutigo membina anak-anak muda kita ini, atau petani-petani milenial di sini untuk melakukan hilirisasi produknya, bahkan membuka pasarnya,” minta Akmal.
Hal itu ia katakan saat menerima kunjungan manajemen PT Mutigo Indonesia Jakarta di VVIP Room Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Samarinda, Jumat (29/3/2024).
Kunjungan manajemen PT Mutigo Indonesia yang dipimpin Mani Eritrina didampingi Budi Waluyo dan Vera Umbara itu dalam rangka kerja sama pendidikan, pelatihan, pembinaan dan pembentukkan UMKM Terpadu di Kota Tepian Samarinda.
“Kapan nih kita buat PKS (perjanjian kerja sama)-nya. Kita harus gerak cepat, sebelum lebaran kalau bisa,” sebutnya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu mengungkapkan, kawasan Kebun Batu Cermin Samarinda menjadi lokasi pilihan untuk langkah awal sekaligus pemicu UMKM Terpadu di wilayah kabupaten dan kota lainnya di Kaltim.
Ia menyebut, selain lahan kebun, kawasan UMKM Terpadu Batu Cermin akan dilengkapi rumah produksi untuk industri hilirisasi.
“Ada lahan sekitar 10 hektar, bisa kita tanami pisang. Di sana juga ada tempat wisata rumah bentang (lamin). Alamnya indah, asri dan sangat bagus lokasinya,” terangnya.
Usai memastikan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kaltim dengan PT Mutigo Indonesia bisa berlanjut, ia pun langsung menghubungi pemilik lahan (mantan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang) via telepon.
“Nanti tidak hanya lahan Pak Jaang, kita perluas lahan-lahan warga sekitarnya. Tapi untuk awal, biar lah 10 hektare dulu,” ucapnya.
Leaders PT Mutigo Indonesia Mani Eritrina menyampaikan, tak hanya komoditi pangan dan hortikultura, kelautan dan perikanan, serta peternakan, pihaknya akan fokus pada pembinaan pelaku UMKM.
“Jadi kami memang komitmen memberikan pelatihan dan pendidikan dulu. Itu yang paling utama kami lakukan kepada pelaku UMKM,” jelasnya.
Ia mengaku, hal itu sudah dilakukan kepada warga Kaliorang Kutai Timur yang telah sukses mengolah pisang menjadi produk industri bernilai ekonomi tinggi hingga ekspor ke luar negeri.
“Nanti pisang tidak hanya kita olah kripik, tapi berbagai produk industri dengan harga tinggi dan pasar sangat luas,” bebernya.
Tampak hadir, Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyan Yana dan Kepala Dinas Perindagkop UKM Kaltim Heni Purwaningsih, akademisi Unmul Samarinda Profesor Masjaya dan Duta Petani Melenial Kaltim.(*)
