MOJOKERTO : Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto telah meluncurkan program inovatif yang bertujuan untuk meminimalisir konflik keagamaan dan memperkuat kerukunan antar umat beragama di wilayah tersebut.
Program yang diberi nama “Mojokerto Guyub” ini diresmikan oleh Muttaqin, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto, dalam acara Sosialisasi Pendampingan Hukum dan Penguatan Kelembagaan bersama LPBH-NU Kabupaten Mojokerto di gedung Aula Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto, Kamis (13/7/2023).
Muttaqin menjelaskan bahwa tujuan utama dari program “Mojokerto Guyub” adalah untuk mendorong pegawai Kementerian Agama menjadi solusi bagi masyarakat dalam menyelesaikan konflik keagamaan.
Ia menekankan peran penting guru-guru sebagai “Agent Mojokerto Guyub” yang akan membawa perubahan positif dalam menjaga kerukunan di masyarakat.
“Setiap individu yang terlibat di Kementerian Agama harus menjadi Agent Mojokerto Guyub. Mereka harus mampu mendeteksi konflik sekecil apapun yang berpotensi mengarah pada konflik yang lebih besar di masyarakat,” tegas Muttaqin.
Selain itu, program ini juga akan berfokus pada menjaga kondusifitas di tengah persiapan Pemilihan Umum 2024 dan menghadapi isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan, kesatuan, serta kerukunan antar umat beragama.
Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto berkomitmen untuk tetap menjadi penghubung yang menjaga harmoni di tengah masyarakat.
“Pemilu merupakan momen penting bagi bangsa kita. Kami berkomitmen untuk menjadi agen kondusifitas yang mampu mengedepankan persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman umat beragama,” ujar Muttaqin.
Dengan diluncurkannya program “Mojokerto Guyub” ini, Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto berharap dapat menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan penuh toleransi bagi semua warga Mojokerto.
Program ini akan melibatkan kerjasama antara Kementerian Agama, lembaga keagamaan, dan komunitas masyarakat dalam upaya menjaga keutuhan bangsa dan menciptakan perdamaian di tengah perbedaan.
“Program ini akan melibatkan semua elemen yang ada di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto,” tandasnya.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Sekolah dari 206 Madrasah Ibtidaiyah swasta dan 3 Madrasah Ibtidaiyah Negeri, 95 Madrasah Tsanawiyah swasta dan 4 Madrasah Tsanawiyah Negeri, serta 55 Madrasah Aliyah swasta dan 2 Madrasah Aliyah Negeri. (*)
