SAMARINDA: Pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) Teras Samarinda di Tepian Mahakam, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami keterlambatan yang signifikan.
Proyek dengan alokasi anggaran senilai Rp 36,9 miliar tahun anggaran 2023 seharusnya selesai pada 4 Desember tahun 2023 lalu. Namun, hingga saat ini proyek tersebut masih belum selesai.
Salah satu kendalanya, pembangunan proyek ini terdapat pada impor material, seperti penutup yang diimpor dari Swedia, yang mengalami kendala mobilitas di akhir tahun.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan bahwa dirinya belum mendapatkan laporan terkahir dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait progres pembangunan tersebut.
“Kita berharap di 20 April paling tidak di bulan April sudah kelar di tahap pertama. Karena di akhir April atau awal Mei kita sudah harus masuk tahap kedua,” jelasnya.
Untuk itu, orang nomor satu di Kota Tepian itu meminta masyarakat untuk bersabar. Walaupun terlambat tetapi pengerjaan tetap on the track untuk diselesaikan dalam waktu dekat.
“Saya sudah memberi catatan kritis kepada PU untuk memberitahu kontraktornya agar perpanjangan ini tidak melewati April. Supaya kita memasuki pekerjaan di tahap 2 itu tidak ada lagi yang terbengkalai,” tegasnya.
Dengan demikian ia juga berharap tahap satu dan tahap dua bisa segera terhubung, sehingga di akhir tahun sudah bisa dinikmati oleh masyarakat. (*)