SAMARINDA : Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik mengaku sedikit “ngerem” saat melaksanakan amanah dari Presiden sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).
“Karena saya hanya sebagai Pj, harus tahu diri. Bagi saya Pj ini hanya pejabat jadi-jadian. Tidak boleh melebihi kapasitasnya, itu lah kenapa saya sedikit ngerem,” ujarnya.
Hal itu ia katakan saat Pisah Sambut Pejabat Gubernur Kaltim Masa Jabatan Tahun 2023-2025 dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Masa Jabatan Tahun 2025-2030 serta Serah Terima PJ Ketua TP PKK & PJ Ketua Dekranasda Provinsi Kaltim dengan Ketua TP PKK, Ketua TP Posyandu, Ketua Dekranasda dan Bunda Paud Provinsi Kaltim di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jumat, 7 Maret 2025.
“Rasanya baru kemarin menerima amanah jadi Pj Gubernur Kaltim. Dalam perjalanan ini saya mendengar denyut nadi masyarakat Kaltim yang luar biasa,” ucapnya.
Ia merasa tidak bisa memberikan banyak kepada Kaltim mengingat kewenangannya terbatas sebagai seorang Pj yang bersifat sementara. Bukan seluwes kepala daerah definitif.
“Alhamdulillah sekarang sudah hadir pemimpin yang mendapat legitimasi dan kepercayaan lebih besar dari masyarakat. Insyaallah harapan Kaltim segera terwujud,” yakinnya.
Terkait program Gratispol yang merupakan program andalan Gubernur Rudy Mas’ud, Akmal Malik meminta para OPD segera melakukan penyesuaian karena Pemprov Kaltim di bawah kepemimpinan Rudy Mas’ud dan Wagub Seno Aji akan berlari kencang.
“Kalau saya kecepatannya tak boleh lebih dari 80 km per jam. Nah sekarang Pak Rudy akan mendukung kecepatan itu. OPD sebagai mesin harus berhati-hati. Cek kembali apakah bautnya kurang kencang,” pesannya.
Selain itu, Akmal menyebut dalam berlari kencang pasti ada turbulensi atau goncangan selama perjalanannya.
“Tolong seatbeltnya diperkuat, pastikan kondisi perangkat yang ada dalam kondisi baik. Pastikan Gratispol berjalan lancar, pastikan mesin settle untuk berlari kencang,” tegasnya.
Dari lubuk hati yang paling dalam, Akmal mengaku sudah jatuh hati dengan Kaltim. Bukan karena sumber daya alam (SDA) nya, melainkan kemajemukan masyarakatnya.
“Terima kasih masyarakat Kaltim sudah menerima saya dan istri saya. Dirjen Otda pensiun 5 tahun lagi, mudah-mudahan ada tugas kunjungan di Kaltim dan masih bisa diterima,” harapnya.
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud mengaku, kegiatan pisah sambut ini memberikan beribu nilai dan makna. Jasa Akmal Malik akan diingat selamanya.
“Meski Pak Akmal hanya satu tahun lebih sebagai Pj, tapi kita mengakui beliau telah menorehkan tinta emas sejarah baru di Kaltim,” tuturnya.
Rudy menyebut, Akmal Malik telah menyuguhkan bagaimana merawat roda pemerintahan dengan baik dan memberikan perspektif atau cara baru dinamika pembangunan Kaltim.
“Baiknya kita pertahankan, kekurangannya kita sempurnakan,” katanya.
Tampak hadir, Anggota DPR RI Hetifah, DPD RI Andi Sofyan Hasdam, Wagub Seno Aji, Ketua dan jajaran DPRD Kaltim, Forkopimda, Bupati dan Wali Kota se-Kaltim, Sekda Provinsi Kaltim, Kepala Perbankan dan BUMD se-Kaltim, tokoh agama serta tokoh masyarakat.