
Bontang – Ketua Komisi II DPRD Kota Bontang Rustam memastikan jelang perayaan Idul Adha, hewan sapi yang masuk ke Kota Bontang sudah terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Berdasarkan informasi yang diperolehnya dari DKP3 Bontang, bahwa sapi-sapi yang didistribusikan ke
Bontang dari beberapa pulau di luar Kalimantan dinyatakan aman sebab telah melalui tahapan pemeriksaan yang ketat, baik secara administratif maupun klinis.
“Jadi dipastikan sapi yang ada di Bontang sudah terbebas dari PMK,” ujarnya belum lama ini.
Ia melanjutkan, meski sapi yang ada di Kota Bontang dinyatakan aman dari PMK namun peluang wabah PMK masih ada. Tapi masyarakat tak perlu risau wabah penyakit ini tidak menjangkiti manusia.
“Penyakit ini tak menjangkiti manusia. Hanya untuk antisipasi sebelum di konsumsi sebaiknya tak usah dicuci melainkan langsung direbus dulu 30 menit,” kata Rustam.
Sementara itu terkait terpenuhinya hewan qurban, Ia menerangkan saat ini Bontang mengalami penurunan stok hewan lantaran beberapa wilayah pemasok sapi yang menjadi langganan Bontang di lockdown lantaran wabah PMK.
Hal ini menjadi juga salah satu penyebab harga sapi di kota Bontang cukup tinggi.
“Stok memang berkurang dan harga juga naik” kata Rustam.
Sementara itu dari informasi yang dihimpun Narasi.co, harga sapi kali berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta dari tahun yang sebelumnya hanya berkisar Rp 18 jutaan.