

SAMARINDA : Anggota Komisi III DPRD Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim), M. Andriansyah, menyatakan komitmennya untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah terpadu.
Ia menjelaskan bahwa konsep utama yang ingin dibangun adalah pengelolaan sampah sejak dari sumbernya, yaitu rumah tangga.
Pemilahan sampah organik, anorganik, plastik, dan besi di tingkat rumah tangga akan menjadi langkah awal.
Andriansyah menjabarkan bahwa Bank Sampah akan menjadi pusat pengelolaan utama. Sampah yang telah dipilah akan diarahkan ke pengumpul untuk kemudian dimanfaatkan menjadi produk bernilai.
Misalnya, sampah organik untuk maggot.
“Jika sistem ini berjalan baik, insya Allah Samarinda tidak akan memiliki masalah sampah lagi. Semua sampah akan memiliki nilai ekonomis,” ujar Ardiansyah.
Itu disampaikan saat diwawancarai usai acara Penganugerahan Bank Sampah Unit Terbaik 2024, Selasa, 3 November 2024
Dalam menjalankan konsep ini, Andriansyah mengupayakan kolaborasi dengan perguruan tinggi di Samarinda, seperti Universitas Mulawarman.
Kampus diharapkan berperan dalam riset dan pembentukan tim ahli untuk mendukung implementasi program pengelolaan sampah.
“Kami ingin membentuk tim dari perguruan tinggi untuk meriset dan menyempurnakan konsep ini. Dengan melibatkan akademisi, program ini akan lebih inovatif,” tambahnya.
Ia juga berharap mahasiswa dapat terlibat aktif sebagai agen perubahan, baik dalam penyuluhan maupun pengelolaan langsung.
Menurutnya, peran mahasiswa akan membantu mempercepat pengentasan masalah sampah di Samarinda.
Andriansyah juga menyoroti pentingnya dukungan dari masyarakat dan pemerintah.
Ia berencana meningkatkan koordinasi dengan berbagai komunitas lingkungan untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah ini.
“Masalah sampah tidak bisa dibebankan hanya pada pemerintah kota. Semua pihak harus bekerja sama untuk menyukseskan program ini,” pungkasnya.(*)
