

SAMARINDA: Meski anggaran pendidikan Kota Samarinda dalam APBD 2024 mencapai miliaran rupiah, kondisi sekolah seperti SDN 020 menunjukkan sebaliknya. Sekolah yang sudah berdiri selama 40 tahun ini dibiarkan rusak parah tanpa perhatian pemerintah, mengundang kritik tajam dari anggota DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim.

Hal itu ia sampaikan di GOR Segiri Samarinda saat pembukaan Festival Ragam Seni Budaya, Abdul Rohim menyatakan kekecewaannya terhadap lambannya respons Dinas Pendidikan Samarinda.
Ia menyoroti bangunan SDN 020 yang lapuk, dengan plafon bocor dan lantai yang jebol, yang membahayakan siswa dan staf pengajar.
“Bagaimana mungkin di tengah kota, di mana anggaran pendidikan dalam APBD sudah meningkat, ada sekolah yang dibiarkan seperti ini?” ujarnya, Jumat malam(27/9/2024).
Anggaran pendidikan di APBD 2024 Samarinda memang menjadi sorotan, dengan total APBD mencapai Rp5,1 triliun. Sektor pendidikan mendapat perhatian khusus, terutama terkait perbaikan infrastruktur sekolah dan peningkatan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sekolah-sekolah seperti SDN 020 masih belum tersentuh perbaikan yang signifikan.
Abdul Rohim mendesak Dinas Pendidikan untuk lebih aktif dalam memantau kondisi sekolah, terutama yang sudah tua dan berada di pusat kota.
“Jangan menunggu hingga terjadi insiden baru bertindak. Sekolah-sekolah seperti SDN 020 ini membutuhkan perbaikan segera sebelum kondisi menjadi lebih buruk,” tegasnya.
Kritik ini muncul di tengah tantangan besar yang dihadapi sektor pendidikan Samarinda, meski anggaran terus meningkat. Dengan alokasi anggaran yang besar, pemerintah diharapkan bisa lebih responsif dalam menangani masalah-masalah krusial seperti infrastruktur pendidikan yang rusak dan membahayakan.

 
		 
