SAMARINDA: Selama satu bulan penuh, 40 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Kalimantan Timur menjalani karantina ketat di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim.
Mereka ditempa fisik dan mental untuk mengibarkan Sang Merah Putih pada upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025, di Halaman Kompleks Stadion Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda.
Kepala Badan Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Kaltim, Syarifuddin Noor, mengatakan seluruh anggota sudah siap ditempatkan di posisi manapun, baik sebagai pengerek, pengibar, maupun pembentang bendera.
Penentuan formasi akan menjadi kewenangan penuh pelatih dan Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) setelah prosesi pengukuhan pada malam 15 Agustus.
“Prinsipnya, ke-40 anak ini siap ditempatkan di segala posisi. Rolling dilakukan antara petugas penaikan dan penurunan bendera,” ujarnya, saat ditemui di Kantor Badan Kesbangpol Kaltim, Rabu, 13 Agustus 2025.
Kamis, 15 Agustus ke-40 petugas Paskibraka akan mengikuti gladi bersih terakhir dan rencananya akan dihadiri Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni.
Paskibraka Kaltim tahun ini diisi putra-putri terbaik hasil seleksi ketat dari seluruh kabupaten/kota.
Masing-masing daerah mengirim empat orang, terdiri atas dua putra dan dua putri.
Seleksi dilakukan secara online melalui aplikasi resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sehingga menutup celah praktik “titip-menitip”.
Peserta harus melewati serangkaian tes fisik, wawasan kebangsaan (TWK) dengan passing grade minimal 70, dan tahap lainnya.
“Persaingannya ketat. Minatnya besar karena ada banyak privilege, mulai dari poin tambahan untuk masuk perguruan tinggi hingga peluang di tes Akmil dan Akpol,” jelas Syarifuddin.
Selama karantina, sempat ada satu anggota yang mengeluh sakit gondongan. Ia langsung dikarantina terpisah oleh tim dokter namun tidak diganti, karena masih memungkinkan melanjutkan latihan.
“Penggantian hanya dilakukan jika berhalangan tetap, misalnya kecelakaan setelah lulus seleksi,” kata Syarifuddin.
Meski jadwal latihan padat di Lapangan Sempaja, stamina para anggota dinyatakan fit. Pemprov Kaltim melalui Kesbangpol memberikan dukungan penuh berupa perlengkapan latihan, dua set pakaian dinas harian (PDH) untuk antisipasi hujan, sepatu, vitamin, dan kebutuhan makan selama karantina.
Sejak terbitnya Perpres Nomor 51 Tahun 2022, terdapat perubahan status keanggotaan.
Anggota Paskibraka tidak lagi otomatis menjadi purna setelah upacara penurunan bendera pada 17 Agustus, melainkan baru dikukuhkan sebagai purna pada 1 Juni tahun berikutnya bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.
“Selama belum purna, mereka tetap mendapat pembinaan lanjutan dari pemerintah,” ungkap Syarifuddin.
Latihan Paskibraka melibatkan pelatih dari tiga sektor: TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Kepolisian.
Tahun ini, komandan pasukan (danpas) untuk upacara pagi akan berasal dari Angkatan Udara, sementara sore hari dari Angkatan Laut.
Awalnya, lokasi upacara sempat direncanakan di Stadion Palaran seperti tahun lalu, namun batal karena perawatan rumput baru.
Panitia kemudian memutuskan kembali menggelar upacara di Kompleks Stadion Sempaja.
Syarifuddin berharap seluruh rangkaian berjalan lancar dan menjadi momen kebanggaan bagi para anggota Paskibraka Kaltim.