
KUKAR : Suasana hangat menyelimuti halaman Kantor Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kutai Kartanegara (BPBD Kukar) di Kompleks Stadion Aji Imbut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Jumat, 11 April 2025.
Di tengah nuansa kebersamaan dan halalbihalal keluarga besar BPBD Kukar, satu momen penuh makna menjadi sorotan.
Momentum itu adalah pelepasan purna tugas Sekretaris BPBD Kukar Edy Mardian oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono.
Acara dimulai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) purna tugas yang secara langsung diberikan oleh Sekda Kukar didampingi Kepala BPBD Kukar Setianto Nugroho Aji.
Lebih dari sekadar seremoni, perpisahan itu menyiratkan penghormatan mendalam atas jejak pengabdian seorang birokrat yang telah mencurahkan waktunya bagi pelayanan publik dan penanggulangan bencana.
Pada kesempatan itu, Sunggono menyampaikan apresiasi tulus atas dedikasi, loyalitas, serta kontribusi nyata Edy Mardian selama bertugas.
Baginya, masa purna tugas bukanlah garis akhir. Namun, gerbang menuju pengabdian baru, baik bagi keluarga maupun masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kepala Badan, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Edy Mardian atas dedikasinya selama ini. Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan menjadi ladang ibadah,” ujar Sunggono.
Tak hanya melepas, Sunggono juga menyisipkan pesan penting kepada jajaran BPBD. Ia mengingatkan betapa krusialnya partisipasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menyukseskan Pemilihan Suara Ulang (PSU) Kepala Daerah Kukar yang dijadwalkan pada 19 April 2025 mendatang.
“Kepada para ASN dan seluruh pegawai beserta keluarganya, tolong jangan sampai tidak pergi ke TPS. Tingginya partisipasi masyarakat adalah cermin keberhasilan sebuah pesta demokrasi,” tegasnya.
Sementara itu, Edy Mardian dalam sambutan perpisahannya menanggapi acara ini dengan rasa syukur dan haru.
Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan serta kerja sama yang terjalin selama dirinya mengabdi di BPBD Kukar. Ia berharap semangat kolaborasi yang telah dibangun tetap hidup dan menjadi warisan berharga bagi organisasi.
“Atas nama pribadi dan keluarga, kami mohon maaf apabila selama bekerja di sini ada sikap atau kata yang kurang berkenan,” ucap Edy, menutup sambutannya dengan rendah hati. (Adv)