BALI: Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni menegaskan belanja uang negara bukan hanya mengutamakan serapan anggaran, melainkan efisiensi dan belanja yang berkualitas.
“Ketika menggunakan e-katalog, maka masing-masing OPD memastikan tingkat kualitas dalam negeri atau TKDN-nya betul-betul teruji,” kata Yuni, sapaan akrabnya didampingi Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Prov Kaltim Buyung Budi Gunawan.
Hal itu ia katakan saat mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menghadiri Business Matching 2024 Belanja Produk Dalam Negeri di The Meru Sanur Bali, Kamis (7/3/2024).
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu meminta agar setiap OPD memastikan komponen dan produk TKDN yang dibeli betul-betul terjamin kualitasnya saat belanja melalui e-katalog.
“Jangan memikirkan murahnya, ternyata kualitas tidak jangka panjang,” sindirnya.
Sekda menyebut, juga ada produk dalam negeri yang berkualitas, bagus dan berjangka panjang meski harga tinggi.
“Tentu, itu bisa menjadi pilihan,” ujarnya.
Ia pun mengaku, belanja dan efisiensi di masing-masing perangkat daerah di Pemprov Kaltim sudah dilakukan dan sesuai ketentuan.
Ia mengungkapkan, Kaltim merupakan daerah yang masuk 10 besar pagu tertinggi se Indonesia dengan nilai komitmen awal Rp3,74 triliun di bawah DKI Jakarta dengan nilai Rp4,51 triliun.
Dalam entri secara nasional, Kaltim juga berperan sebagai provinsi mendukung komitmen awal pelaksanaan belanja produk dalam negeri tahun 2024 secara nasional.
Menko Kemaritiman dan Investasi RI yang juga Ketua Timnas P3DN Luhut B Pandjaitan berpesan, pelaksanaan pengadaan jangan hanya mampu menghabiskan anggaran. Namun harus pengadaan berkualitas dan efisiensi.
“Kita semua jangan hanya pegang uang anggaran cepat habis. Tapi, tak berkualitas,” pesannya.
Ia mengatakan, barang yang dibeli harus sesuai dengan kualitas dan buatan dalam negeri.
“Bahkan, e-katalog jelas mengurangi tindakan
korupsi,” pungkasnya.
Ia menambahkan, total input secara nasional belanja barang dan modal sebesar Rp213.68 triliun.
Pembukaan Business Matching dilaksanakan 5 Maret 2024 dengan agenda utama desk business matching, penganugerahan penghargaan penggunaan PDN, pameran PDN, talkshow dan pojok konsultasi.
Acara dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal TI Purn Luhut B Pandiaitan, mewakili Presiden RI Joko Widodo, dalam rangkaian percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Bangga Buatan Indonesia (BBl).
Hadir pula, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Pariwisata dan Ekraf Sandiaga Uno dan Pi Gubernur Bali, pejabat kementerian/lembaga serta kepala daerah se Indonesia.(*)

 
		 
