Samarinda – Muda, visioner dan santun, menjadi kesan pertama saat duduk berdiskusi bersama Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Kaltim, di Gedung DPRD Kaltim, Samarinda, Selasa (23/08/2022).
Legislator Partai Gerindra itu mendapat kunjungan MSI Group, yang membawahi empat media, diskusi ringan namun berbobot terasa sepanjang alur diskusi, nada suaranya sesekali menggebu saat bicara tentang strategi pemenangan partai, Infrastruktur dan kualitas SDM Kaltim.

“Arahan partai sangat jelas, seluruh kader Gerindra di manapun untuk terjun langsung ke lapangan, membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di bidang pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan UMKM, dari ekonomi kerakyatan inilah yang kita bina,”ungkap pria kelahiran Semarang, 12 November 1971 itu.
Dari strategi ini, sebut Seno, kini pun telah membuahkan hasil, contoh dari pusat, Wakil DPR RI dari Gerindra, Budi Satrio Djiwandono dengan bantuan dan pemberdayaan masyarakat berupa alat pertanian yang tersebar di Kalimantan Timur, sehingga apa yang dilakukan ini membuat masyarakat semakin mencintai Gerindra.
“Jangan sampai kita hanya membantu lalu melupakan, namun lebih dari itu, kita selalu dampingi masyarakat, mereka juga mendapatkan hasil, menyadari arti pentingnya kehadiran Gerindra,” terang Seno.
Tak hanya bicara startegi politik partai, dalam diskusi santai dengan wartawan MSI Group ini, Seno juga membahas tentang isu krusial lainnya, salah satunya infrastruktur Kaltim, menurutnya Kaltim dengan luas yang hampir sama dengan Pulau Jawa mestinya memiliki anggaran yang sangat besar, namun pemerintah pusat menyesuaikan dengan jumlah penduduk yang ada.
Sehingga APBD yang ada hanya sekitar Rp 11 – 13 triliun saja setiap tahun, 50 % APBD dipergunakan untuk belanja tetap seperti gaji para Aparatur Sipil Negara (ASN), 50 % lainnya baru untuk pembangunan.
“Bayangkan untuk infrastruktur hanya mendapatkan porsi dari Rp 2-3 triliun, hal ini tentu saja tidak cukup, karena Kaltim yang sedemikian besarnya hingga infrastruktur jalannya juga panjang, untuk itulah Pemprov Kaltim perlu meminta pemerintah pusat untuk memberikan dana dari APBN guna menyelesaikan infrastrukur ini,”tegas Seno.
Di DPRD Kaltim sendiri, Seno menambahkan juga berjuang untuk hal ini, tidak hanya di APBN, melainkan juga agar Kaltim mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan infrastruktur.
Tak kalah “seksi” dari infrastruktur, isu Sumber Daya Manusia juga menjadi fokus perhatiannya, Seno dengan mantap menjelaskan SDM Kaltim memiliki kualitas, sangat layak bersaing dengan SDM lain, ia mencontohkan ada banyak orang Kaltim yang bekerja di luar negeri seperti Singapura dan Australia.
“Orang Kaltim bisa bersaing dengan SDM seperti yang saya contohkan tadi (Singapura dam Australia) itu artinya SDM kita tak kalah dengan SDM luar sekalipun,” ujarnya.
Namun SDM yang mumpuni tentu harus dilengkapi dengan sertifikasi, agar bisa bersaing, apalagi kebutuhan pekerja yang kompeten dan tersertifikasi sangat tinggi beriringan dengan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara.
DPRD Kaltim sangat mendorong pemerintah pusat untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang melakukan sertifikasi terhadap para pekerja, baik tenaga kerja kasar, maupun tenaga kerja profesional seperti engineering.