SAMARINDA: Kasus mengejutkan kembali mencuat di Samarinda setelah seorang anak di bawah umur menjadi korban tindak kekerasan seksual.
Peristiwa ini terungkap berkat kepedulian pihak sekolah yang melihat adanya kejanggalan dari perilaku korban.
Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur (Kaltim), Rina Zainun, bersama Koordinator Lapangan, Sari, menyebut pengungkapan kasus bermula dari pengakuan korban.
Dalam keterangannya, korban mengaku kerap dipaksa melayani sejumlah pria dewasa dengan sepengetahuan orang terdekatnya.
“Korban sama sekali tidak tahu-menahu soal uang yang diterima. Setiap kali kejadian, dia hanya diarahkan keluar ruangan, sementara seluruh urusan transaksi diatur orang lain,” ungkap Rina, Sabtu malam, 20 September 2025.
Lebih jauh, korban juga menyampaikan bahwa dirinya pernah mengalami kekerasan seksual sejak beberapa tahun lalu dan kerap mendapat ancaman.
Ia ditekan agar tidak melawan, bahkan diancam akan dikeluarkan dari sekolah maupun mendapat perlakuan kasar jika berani menolak.
Pihak TRC PPA menegaskan, kondisi korban sangat memprihatinkan.
Meski demikian, anak ini tetap menunjukkan kasih sayang terhadap keluarganya.
“Dia mengatakan masih sayang, meski tidak yakin apakah kasih sayang itu dibalas,” kata Rina menirukan ucapan korban.
Saat ini korban telah diamankan dan mendapat pendampingan psikologis dari UPTD PPA.
Pemeriksaan medis juga dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan, termasuk kemungkinan penyakit menular.
Sekolah tempat korban menimba ilmu memberikan dispensasi agar anak tersebut dapat fokus pada pemulihan mental sekaligus mendukung proses hukum.
Sementara itu, Polresta Samarinda bergerak cepat menahan sejumlah pihak yang diduga terlibat.
Pemeriksaan intensif tengah dilakukan hingga dini hari. Rina menyampaikan apresiasi atas langkah cepat aparat, khususnya Unit PPA Polresta Samarinda.
“Seharusnya keluarga menjadi pelindung utama bagi anak, bukan sebaliknya. Kami berharap orang tua lebih peka dan mau menjadikan anak sebagai teman bicara, supaya tragedi seperti ini tidak terulang,” tegasnya.
