SAMARINDA: SMA Negeri 10 Samarinda resmi ditetapkan sebagai Sekolah Garuda Transformasi, menjadikannya pionir pendidikan unggulan di Kalimantan Timur.

Predikat ini menandai langkah bersejarah Pemprov Kaltim yang tengah mendorong penguatan sektor sains dan teknologi (SainsTek) untuk mencetak generasi muda siap bersaing di tingkat global.
Program Sekolah Garuda Transformasi bukan sekadar label, melainkan bagian dari rencana besar pembangunan ekosistem pendidikan unggulan. Pemerintah ingin memastikan siswa Kaltim tidak hanya unggul di kelas, tetapi juga siap menapaki jalur kompetisi internasional.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Armin, menyebut SMA 10 dipilih karena kapasitas dan potensi luar biasa.
“Sekarang kita dorong lebih jauh agar mereka bisa bersaing di universitas terbaik dunia dengan pembinaan yang lebih terarah,” ujarnya.
Transformasi ini ditandai dengan kebijakan berani, yakni pembebasan seluruh biaya pendidikan bagi siswa kelas 10, termasuk fasilitas boarding school. Langkah ini diambil agar akses pendidikan berkualitas tidak menjadi hak eksklusif bagi kalangan tertentu, melainkan terbuka untuk semua siswa yang berpotensi.
Selain SMA 10 Samarinda, Pemprov juga menunjuk SMAN 3 Tenggarong dan SMAN 2 Sangatta Utara sebagai sekolah unggulan daerah. Ketiganya akan mendapat dukungan penuh dari pendanaan operasional hingga program beasiswa untuk siswa berprestasi.
“Siswa angkatan baru sudah dibebaskan dari biaya apa pun. Untuk angkatan sebelumnya yang masih bayar, sedang kita proses penyelesaiannya,” tambah Armin.
Keberlanjutan program ini sempat diragukan akibat sengketa hukum dengan Yayasan Melati terkait aset SMA 10 Samarinda. Namun, persoalan tersebut kini tuntas.
“Putusan Mahkamah Agung sudah inkrah, dan di PTUN juga kita menang. Jadi seluruh aset resmi menjadi milik SMAN 10,” jelas Armin.
Dengan kepastian hukum itu, Pemprov menyiapkan pembangunan kompleks sekolah baru untuk menampung seluruh kegiatan belajar. Lokasinya berada di seberang gedung lama dan dipastikan aman dari risiko banjir.
“Yang tergenang hanya jalan di depan, bukan area sekolahnya. Relokasi direncanakan tahun depan sesuai surat dari Sekda,” ujarnya.
Sementara gedung lama akan dialihfungsikan menjadi pusat pengembangan pendidikan Kaltim sesuai arahan Gubernur. Rencana rehabilitasi infrastruktur akan berjalan bertahap dengan dukungan anggaran yang disiapkan dalam APBD 2026.
Bagi Pemprov Kaltim, program Sekolah Garuda Transformasi bukan hanya soal status, melainkan strategi besar membangun sumber daya manusia unggul. Pendidikan ditempatkan sebagai jantung pembangunan daerah dengan menyiapkan generasi muda yang tangguh di bidang sains, teknologi, dan karakter.