Samarinda – Pernyataan Effendi Simbolon terkait TNI dengan sebutan gerombolan dan seperti ormas saat rapat dengar pendapat Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan TNI, Senayan, Jakarta, Senin (5/9) lalu menuai protes berbagai kalangan, begitu juga di tubuh TNI.
Danrem 091/ASN, Brigjen TNI Dendi Suryadi angkat bicara. Dirinya tak terima dengan komentar anggota DPR Effendi Simbolon.
“Diksi atau pun pilihan kata itu harus benar-benar dipilih, apalagi itu disampaikan di ruang publik. Ini berpotensi adanya perpecahan,” papar Danrem di sela simulasi penanganan bencana alam di Korem 091 Aji Surya Natakusuma, Jalan Gajah Mada Samarinda, Selasa (13/9/2022).
Selanjutnya Dendi Suryadi menambahkan jangan terpengaruh dengan narasi yang beredar, narasi yang tak berdasar tentang TNI.
Senada dengan Danrem, Kapok Sahli Pangdam VI/Mlw Brigadir Jenderal TNI RP Invancius Pr Siagian menjelaskan TNI ini bukan organisasi yang baru berumur 1 atau 2 tahun. Inilah pentingnya mengenal dan memahami TNI.
“Kita tak usah memperdebatkan soal ini, kita bicara outputnya saja. TNI mampu menjalankan tugas dengan gemilang, contoh nyatanya saja tentang Covid-19. Bangsa ini selamat karena kontribusi TNI, panglima tiap dua hari video conference kepada Dandim dan jajaran di bawahnya, untuk mencapai 70% capaian vaksin untuk membentuk herd immunity, ini hanya bisa dilakukan organisasi yang luar biasa besar,” ungkap Siagian.
Apalagi, tambah Siagian bagaimana para Dandim berkreasi agar masyarakat mau divaksin, mencari dana untuk ada door prize agar menarik banyak masyarakat untuk ikut vaksin.
“Ini membuat saya terharu, jajaran TNI begitu solid dan tiba-tiba ada yang mendiskreditkan TNI, berbicara sembarangan. Ini perlunya belajar memahami TNI sebagai organisasi besar,” jelasnya.