JAKARTA : Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan komitmen pemerintah untuk memperkuat pasar modal Indonesia melalui berbagai insentif pajak dan stimulus ekonomi.
Dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2025, Sri Mulyani menegaskan langkah ini bertujuan mendukung sektor-sektor strategis seperti properti, otomotif, dan UMKM di tengah tantangan global.
“Kami memberikan stimulus mulai dari insentif pajak hingga subsidi bunga untuk mendorong pertumbuhan sektor prioritas. Ini adalah bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap pasar modal dan perekonomian nasional,” ujar Sri Mulyani.
Itu disiarkan secara langsung melalui YouTube Kompas TV, Kamis, (2/1/2025).
Langkah strategis ini mencakup pembebasan pajak penjualan untuk rumah hingga Rp2 miliar, diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk kendaraan listrik dan hybrid, serta pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) bagi UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta per tahun.
Selain insentif pajak, pemerintah memberikan subsidi bunga sebesar 5% bagi industri padat karya yang melakukan revitalisasi modal. Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, mempercepat pemulihan ekonomi, dan memperkuat daya saing pasar modal Indonesia.
“Kami ingin memastikan sektor properti, otomotif, dan UMKM tetap bertumbuh karena sektor-sektor ini berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Ia mengusulkan agar edukasi tentang pasar modal masuk ke dalam kurikulum pendidikan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi anak muda dalam investasi yang sehat.
“Kita ingin generasi muda lebih siap dan percaya diri dalam berinvestasi. Dengan literasi yang baik, mereka dapat menjadi pelaku aktif di pasar modal,” jelasnya.
Sri Mulyani menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pelaku pasar dalam menciptakan ekosistem pasar modal yang inklusif dan inovatif.
Dukungan regulasi yang adaptif terhadap teknologi dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi persaingan global.
“Sinergi adalah kunci untuk menciptakan pasar modal yang berkelanjutan, inovatif, dan bertanggung jawab,” tutup Sri Mulyani.(*)