BALIKPAPAN: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menegaskan data menjadi aset yang sangat berharga dalam mengambil kebijakan dan alat penting untuk mengelola potensi daerah di tengah era digital saat ini.
“Dengan data yang presisi, kita dapat merencanakan pembangunan dengan lebih baik dan mengidentifikasi potensi yang dapat dikembangkan,” kata Akmal.
Hal itu ia katakan saat membuka Monitoring, Evaluasi dan Pra-Laporan Data Desa dan Kelurahan Presisi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (PMPD) Kaltim dan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Ruang Mahakam IV Hotel Royal Suite Balikpapan, Senin (29/1/2024).
Menurutnya, kerja sama antara Fakultas Ekologi IPB, Dinas PMPD Provinsi Kaltim dan Bank Pembangunan Daerah Kaltimtara adalah bentuk nyata sinergi antara dunia pendidikan, pemerintah dan masyarakat.
“Saya mengapresiasi upaya bersama untuk menghasilkan data desa dan kelurahan yang presisi, akurat dan dapat diandalkan,” ujarnya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu menjelaskan, sudah seharusnya Kaltim sebagi ibu kota negara baru memiliki mekanisme perencanaan pembangunan berbasis data yang akurat, khususnya di tingkat desa dan kelurahan.
“Melalui Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, kita bersama-sama berusaha untuk memenuhi kebutuhan data melalui Program Desa dan Kelurahan Presisi,” jelasnya.
Ia pun berharap, data yang diperoleh dari kerja sama ini akan menjadi landasan yang kuat bagi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Apalagi PPU merupakan Mitra IKN yang utama, sehingga setiap pembangunan di IKN akan berdampak langsung terhadap kemajuan di wilayah sekitarnya,” sebutnya.
Tampak hadir, Pj Bupati PPU Makmur Marbun, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdaprov Kaltim HM Syirajudin, Kadis PMPD Anwar Sanusi, Kadis Kominfo M Faisal, Kepala BKKBN Sunarto, camat dan lurah/kades Kabupaten PPU. (*)