KUALA LUMPUR: Di tengah hiruk pikuk Putrajaya yang dikenal sebagai pusat administratif Malaysia, terdapat sebuah ruang hijau yang menghadirkan ketenangan berbeda.

Taman Botani Putrajaya bukan hanya sekadar taman biasa, melainkan kawasan seluas 92 hektar yang menyatukan keindahan alam, kekayaan flora dunia, dan lanskap kota modern.
Di sinilah pengunjung bisa sejenak melupakan penat, mengayuh sepeda di jalur rindang, menyusuri danau dengan taksi boat, hingga menikmati damai di Anjung Floria yang penuh bunga.
Taman ini dikenal dengan sebutan “mother of all gardens”, menampilkan lebih dari 750 spesies tumbuhan dari 13 koleksi tema yang berasal dari berbagai benua.
Kawasannya terbagi dalam tiga bahagian utama: Taman Hiasan dengan 13 taman tematik seperti Taman Pakis, Taman Matahari, dan Bukit Sawit, Taman Etno-Botani yang sarat nilai budaya serta Taman Penyelidikan yang difungsikan sebagai pusat riset dan konservasi.
Ada pula jembatan kanopi sepanjang 170 meter yang membentang di atas pepohonan.
Dari atas jembatan, panorama taman terlihat berbeda: lebih luas, lebih megah, dan penuh dengan detail hijau yang mungkin tak terlihat dari bawah.
Yang menarik, masuk ke Taman Botani Putrajaya sebenarnya gratis.
Pengunjung hanya perlu menyiapkan biaya tambahan jika ingin menyewa sepeda atau mencoba taksi boat.
Kami memulai perjalanan dengan mencoba sepeda sewaan.
Tarifnya hanya 10 ringgit per orang untuk 30 menit, dengan pilihan tunggal, ganda, hingga sepeda bertiga dan berempat.
Kami memilih sepeda masing-masing.
Jalurnya teduh, dikelilingi pepohonan, membuat kayuhan terasa santai.
Sesekali kami berhenti di spot cantik untuk berfoto.
Juga mengabadikan moment lewat video vlog sambil mengayuh sepeda.
“Ahh benar-benar indah banget, lihat kiri kanan penuh pepohonan, rasanya bikin hati adem. Gak nyesel ke sini,” ujar Aminah, salah satu pengunjung asal Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Setelah puas berkeliling, duduk lesehan di atas rumput sintetik yang terhampar rapi di tepi jalur, membuat diri semakin menyatu dengan alam.
Dari situ, pemandangan Danau Putrajaya tampak jelas, tenang dan memantulkan langit biru.
Angin berembus pelan, membawa suasana damai yang membuat kami betah berlama-lama.
Rasanya seperti jeda kecil di tengah perjalanan, kesempatan untuk benar-benar meresapi keindahan taman ini.
Tak lama dari itu, perjalanan berlanjut menuju Morocco Pavilion Islamic Garden, bangunan dengan arsitektur khas Maghribi.
Kubah, mozaik warna-warni, dan ukiran kayunya menghadirkan nuansa eksotis.
Banyak pengunjung yang memilih berlama-lama di sini, mengabadikan detail arsitektur yang jarang ditemui di Asia Tenggara.
Pengunjung juga bisa mencoba taksi boat di Danau Putrajaya.
Tiketnya hanya 7 ringgit per orang, dengan rute tujuh titik: Taman Botani, Kelab Tasik Putrajaya, Cruise Tasik Putrajaya, Zenith Hotel, Monumen, JAKIM, dan berakhir di Anjung Floria.
Duduk di boat sambil melihat panorama kota memberi pengalaman berbeda.
Masjid Putra atau Masjid Pink berdiri anggun di tepi danau, sementara Masjid Besi tampak modern dengan dinding baja berkilau.
Jembatan-jembatan megah Putrajaya yang menjulang tinggi menambah keindahan panorama kota administratif Malaysia dari sudut pandang air.
Perjalanan mencapai puncaknya di Anjung Floria.
Kawasan ini menghadirkan berbagai taman tematik, seperti Taman Persahabatan Malaysia-Tiongkok, Taman Fantasi, Taman Inggris, dan Taman Heliconia.
Jalannya ditata rapi dengan trotoar batu, dihiasi jembatan mini, dan bunga-bunga yang bermekaran di setiap sisi.
“Kalau boleh pilih, aku mau duduk di sini sampai sore. Tempat ini damai banget, apalagi bunganya indah semua,” ujar Aminah sambil mengangkat kamera untuk mengabadikan momen.
Selain untuk rekreasi sehari-hari, Anjung Floria juga menjadi lokasi festival taman tahunan Royal Floria Putrajaya.
Saat festival berlangsung, kawasan ini dipenuhi dekorasi bunga spektakuler yang menarik ribuan pengunjung.
Tak heran kalau tempat ini juga menjadi favorit masyarakat Putrajaya untuk jogging, bersepeda, atau sekadar bersantai.
Ada baiknya datang di pagi hari atau menjelang sore, sebab siang hari cuacanya cukup terik.
Untungnya, tersedia sebuah cafe estetik di dalam taman yang bisa jadi tempat singgah melepas dahaga sambil menikmati pemandangan hijau.
Sehari penuh di Taman Botani Putrajaya memberikan kesan yang sulit dilupakan.
Dari kayuhan santai di jalur hijau, kekaguman pada Pavilion Maroko, panorama menawan dari atas boat, hingga suasana damai di Anjung Floria, semuanya berpadu menjadi pengalaman utuh.
Taman ini bukan hanya ruang hijau, melainkan ruang damai yang menghadirkan harmoni antara alam, budaya, dan modernitas di tengah jantung kota Putrajaya.

 
		 
