Samarinda – Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan tambang bukan satu-satunya penyebab terjadinya banjir di Samarinda.
Diakuinya, aktivitas tambang telah menyebabkan pengupasan lahan.
“Tapi tidak satu-satunya penyebab banjir,” tegas Andi Harun saat memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 di Hotel Mercure Samarinda pada Selasa (23/3/2021).
Andi katakan bukan hanya tambang yang melakukan pengupasan lahan. Tetapi pemerintah juga mengupas lahan. Contohnya, pembangunan bandara itu lahan terbuka yang dikupas begitu besar.
“Kita tidak bisa melihat hanya dengan satu sektor tambang ya,” tegasnya lagi.
Tapi menurutnya secara umum adalah semua aktvitas kegiatan yang mengakibatkan pengupasan lahan.
Kebun, pembangunan bandara di utara atau ketika, masyarakat membangun rumah di utara, maka pengupasan lahan juga dilakukan.
Jadi aktivitas pengupasan lahan tidak hanya tambang, tapi juga pemerintah dan swasta.
“Oleh sebab itu, melihat persoalan banjir kita tidak bisa parsial. Kita harus komperhensif,” tandasnya.
Apalagi tambang bukan kewenangan pemerintah kota lagi, tapi kewenangan pemerintah pusat.
Dia menegaskan dan bisa dipertanggungjawabkan, jika tambang dilakukan dengan benar pasti tertib. Beda dengan penggaruk batu bara dengan penambangan.
“Kalau penambangan itu ada kaidahnya, namanya good minning practice atau penambangan yang menaati peraturan,” bebernya.
Tapi pencari batu bara ya excavator keliling, cari batu bara, sementara tambang pasti menggunakan desain dan kaidah.
“Soal banjir ini komplek permasalahannya. Intinya banjir, ayo kita kerja bareng-bareng,” ajak Andi Harun.
