SAMARINDA: Proyek Ruang Terbuka Publik (RTP) Embracing The Sun di kawasan Pasar Segiri, Samarinda merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota Samarinda dengan berbagai mitra strategis.

Termasuk kerjasama Adaptation Fund, Center for Climate and Urban Resilience (CeCUR) Universitas 17 Agustus Surabaya dan Queensland University of Technology (QUT).
Plt Asisten II Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Marnabas mengungkapkan pengerjaan proyek ini sudah mencapai 16 persen dari target penyelesaian pada September 2024 mendatang.

“Pengerjaannya sudah mencapai 16 persen. Kami berharap semua bisa berjalan sesuai rencana,” ujar Marnabas usai melakukan peninjauan, Kamis (20/6/2024).
Ia juga meminta pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Samarinda untuk selalu bersinergi. Karena menurutnya ruang publik ini nantinya akan menjadi kebanggaan Kota Samarinda.

Desain ruang publik ini tidak hanya berfokus pada mitigasi bencana, seperti area berkumpul saat banjir, tetapi juga menjadi bagian dari strategi adaptasi perubahan iklim.
Lebih lanjut, Marnabas yang juga Kepala Dinas Perdagangan Samarinda ini menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan proyek ini.
“Pak wali kota sudah mengarahkan kami untuk mengalokasikan dana Rp5 miliar tahun ini dari pemerintah kota untuk pembangunan lahan parkir dan ruang terbuka hijaunya,” tambahnya.
Proyek ini direncanakan akan menyediakan parkir untuk sekitar 330 motor dan 78 mobil, serta area bersantai bagi masyarakat.
Selain itu, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Pasar Segiri juga akan diatur dengan baik untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami juga meminta ada pengelola khusus karena tanpa pengelola, lama-kelamaan fasilitas ini akan terabaikan, terutama dengan adanya sungai kecil di sekitar,” jelas Marnabas.
Marnabas berharap proyek ini menjadi ikon baru bagi Samarinda dan menginspirasi pengembangan ruang terbuka publik serupa di berbagai lokasi lain.
“Kami akan mendukung sepenuhnya, bahkan lebih dari 1000 persen untuk memastikan keberhasilan proyek ini,” tegasnya.
Meski hingga saat ini pembangunan berjalan lambat, Marnabas optimis proyek ini dapat selesai sesuai target pada September 2024, meskipun cuaca ekstrem menjadi tantangan.
“Kami juga memerintahkan lurah dan camat untuk terus memantau agar proyek ini berjalan lancar dan menjadi kebanggaan kita semua,” pungkas Marnabas.(*)