SAMARINDA: Laporan siswa SMA Negeri 13 Samarinda terkait makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga basi hingga berulat mendapat respons cepat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur.
Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin, memastikan pihaknya akan turun langsung melakukan inspeksi terhadap dapur penyedia makanan.
“Jadi terkait dengan program makanan bergizi gratis, leading sektornya itu dari Badan Gizi Nasional. Di Kaltim, mereka punya perwakilan namanya Satuan Pemberi Pelayanan Gizi atau SPPG. Nah, mereka yang mengelola distribusi makanan ini,” tegas Jaya, Rabu, 17 September 2025.
Jaya meminta, jika ada laporan seperti itu, segera sampaikan kepada Dinkes Kaltim.
“Kami akan cek mulai dari dapurnya, proses memasak, bahan, sampai hasil akhir. Kalau memang tidak layak konsumsi, harus diganti dengan yang sehat. Jangan sampai terjadi keracunan,” ujarnya.
Menurut Jaya, pihak SPPG yang bertanggung jawab atas distribusi makanan tentu harus benar-benar memastikan bahwa makanan yang di olah layak untuk di makan. Pihaknya pun akan melakukan evaluasi dan memberikan pembinaan lanjutan.
Sementara Dinkes memiliki peran mendukung, antara lain memberikan pelatihan petugas penyaji serta melakukan pengawasan kualitas makanan.
“Ini jadi atensi awal. Jangan sampai seperti di daerah lain, sampai ada kasus keracunan massal. Kami akan turunkan tim kesehatan, termasuk petugas konseling dan gizi, untuk melakukan inspeksi dan pendampingan,” ujarnya.
Kasus di SMA 13 Samarinda menjadi catatan penting dalam implementasi program MBG yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 6 Januari 2025.
Program nasional ini menyasar 82,9 juta penerima manfaat, mulai dari anak PAUD hingga SMA, serta ibu hamil dan menyusui.
Namun, kasus di Samarinda menunjukkan perlunya pengawasan ketat agar tujuan program menurunkan stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat benar-benar tercapai tanpa membahayakan penerimanya.
“Kalau ada kasus seperti ini, tentu kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus jaga agar jangan sampai pelajar jadi korban,” pungkas Jaya.