
SAMARINDA : Anggota DPRD Kaltim, Fitri Maisyaroh mengatakan pernikahan dini di Kaltim menjadi salah satu penyebab tingginya angka stunting di Benua Etam. Pernikan usia anak di Kaltim masih di atas rata-rata nasional, yakni sebesar 12,4 persen.
Pengajuan dispensasi pernikahan mayoritas disebabkan oleh kasus hamil di luar nikah dan didominasi oleh remaja usia 15-19 tahun.
Menurutnya, seorang anak belum memiliki persiapan dan kedewasaan dalam berumah tangga. Sehingga hal ini merupakan suatu hal menyusahkan dan membawa banyak risiko yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
“Salah satu masalah kesehatan yang terkait dengan pernikahan usia dini adalah kehamilan dan persalinan dini,” ungkap Politisi PKS ini saat rapat paripurna DPRD Kaltim ke-10 bersama Gubernur Kaltim terhadap raperda menjadi Perda tentang RTRW, Selasa (21/3/2023).
Ia mendorong Pemprov Kaltim menekan angka pernikahan dini yang terjadi pada remaja. Sebab, dampak dari pernikahan dini dapat menyebabkan permasalahan sosial yang sangat kompleks.
Menurutnya, usia saat pertama kali menikah adalah salah satu faktor kunci yang mempengaruhi kesuburan. Selain itu, berdampak jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak gagal stunting.
Ia menjelaskan, pada 2022 Provinsi Kaltim mengalami peningkatan prevalensi balita stunting sebesar 1,1 persen dari 22,8 persen. Jika dibanding pada angka stunting tahun 2021, artinya ada kenaikan menjadi 23,9 persen.
“Penundaan usia menikah dini sebaiknya perlu dilakukan, karena pernikahan pada usia dini memiliki kecenderungan berstatus gizi pendek atau gizi kurang pada anak yang dilahirkan,” ujarnya.
Selain potensi melahirkan bayi-bayi stunting, pernikahan usia dini juga rawan kasus KDRT dan kekerasan seksual. Penyelesaian kasus-kasus itu tentu saja membutuhkan bantuan dari sosok ayah. Kehadiran seorang ayah dalam keluarga tidak hanya sebatas fisik namun juga psikis.
“Seorang ayah harus hadir di tengah keluarga, bukan hanya fisik namun juga psikis. Bagaimana kasih sayang seorang ayah sangat dibutuhkan,” terangnya
