SAMARINDA : Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2024 menunjukkan tren positif.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Kadisperindagkop) Provinsi Kaltim, Heni Purwaningsih, menegaskan dukungan pemerintah dan kolaborasi lintas sektor telah menciptakan iklim usaha yang kondusif khususnya bagi UMKM.
Di tengah tren positif perkembangan UMKM, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim masih berada di angka 13 persen, jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 60 persen.
“Kita sudah memiliki sekitar 33.645 UMKM yang terdaftar. Namun, kontribusi mereka terhadap PDRB masih rendah karena ekonomi Kaltim sangat bergantung pada sektor pertambangan,” ujar Heni, dilansir dari Laman YouTube TVRI Kaltim, Senin (30/12).
Heni menjelaskan, dominasi sektor pertambangan dalam struktur ekonomi daerah menjadi tantangan utama dalam meningkatkan peran UMKM. Meski begitu, UMKM tetap berkontribusi di sektor lain seperti industri pengolahan, perdagangan, dan jasa.
Sebagai salah satu program strategis Pemerintah Provinsi Kaltim, peningkatan kontribusi UMKM telah menjadi prioritas untuk mendiversifikasi ekonomi daerah. Heni menyebutkan perlunya program yang mampu menjawab tantangan tersebut, termasuk memperkuat kolaborasi antar sektor.
“Program-program strategis harus dapat meningkatkan daya saing UMKM agar mampu berkontribusi lebih besar ke depannya,” tambahnya.
Selain itu, Heni menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk akses pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan. Hal ini bertujuan agar pelaku usaha kecil dan menengah di Kaltim dapat berkembang lebih optimal.
Peningkatan peran UMKM tidak hanya menjadi solusi untuk diversifikasi ekonomi, tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
“UMKM adalah ujung tombak perekonomian yang inklusif. Jika kita berhasil memperkuat sektor ini, ketergantungan terhadap tambang akan berkurang, dan perekonomian akan lebih berimbang,” kata Heni.
Dengan jumlah populasi Kaltim yang hampir mencapai 4 juta jiwa, potensi UMKM dinilai cukup besar. Pemerintah Provinsi Kaltim optimis, melalui kebijakan yang tepat, kontribusi UMKM terhadap PDRB dapat meningkat secara signifikan di masa mendatang.
Secara nasional, UMKM menyumbang 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Perbandingan ini menunjukkan urgensi bagi Kaltim untuk mendiversifikasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada sektor tambang.
“Ini menjadi tantangan besar bagi kita semua. Namun, jika kita mampu menciptakan kebijakan dan kolaborasi yang solid, saya yakin UMKM Kaltim akan menjadi salah satu sektor andalan ke depan,” pungkas Heni.(*)

 
		 
