SAMARINDA : Akibat wabah pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang ikut terdampak perekonomiannya, sehingga tidak bisa menyekolahkan (mendidik agama) dan menyunatkan (khitan) anak mereka.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi saat meresmikan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) Nurul Qur’an Binaan Yayasan Nur Asyifa Samarinda, Rabu (21/12/2022).
“Kita tahu, ada saja orang tua yang tidak bisa menyunatkan anaknya, sebab pisau di rumahnya tumpul (tidak ada dana). Sehingga harus kita bantu,” tuturnya.
Untuk itu ,atas nama Pemerintah dan masyarakat Kaltim, Hadi mengaku, bersyukur dan mengapresiasi Yayasan Nur Asyifa Samarinda yang telah melakukan pembinaan bagi anak-anak generasi penerus Benua Etam dalam bidang keagamaan.
“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain,” ucapnya mengutip sabda Rasulullah SAW.
Kegiatan yang digelar di Jalan Jelawat Samarinda itu sekaligus dirangkai dengan acara khitanan massal bagi anak-anak.
Ia pun mengapresiasi pengurus Yayasan Nur Asyifa Samarinda yang telah melaksanakan pembinaan akhlak dan membaca kitab suci umat Islam melalui Taman Pendidikan Al Qu’ran.
Menurut orang nomor dua Benua Etam itu, apa yang dilakukan pengurus yayasan merupakan bagian dari sedekah yakni berbuat baik kepada orang lain, termasuk khitanan bagi anak-anak.
Terlebih, akibat wabah pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang ikut terdampak perekonomiannya, sehingga tidak bisa menyekolahkan (mendidik agama) dan menyunatkan (khitan) anak mereka.
“Karena kita tahu, ada saja orang tua yang tidak bisa menyunatkan anaknya, sebab pisau di rumahnya tumpul (tidak ada dana). Sehingga harus kita bantu,” tuturnya.
Hadi juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran RSUD IA Moeis Samarinda, RS Hermina dan Komunitas Dokter Berbagi serta pihak perusahaan berkat terlaksananya khitanan massal tersebut.
Ketua Yayasan Nur Asyifa Samarinda Arie Ibrahim mengungkapkan Yayasan Nur Asyifa Samarinda berdiri sekitar enam bulan lalu dan telah mengantongi pengakuan legal formal yayasan dari Kementerian Hukum HAM, sekaligus dalam mengelola TPQ Nurul Qur’an.
“Idenya ini Pak Wagub, dari teman-teman dokter yang sering ke sini dan mereka melihat belum ada semacam pendidikan qur’an bagi anak-anak ini. Alhamdulillah, berkat komitmen kita bersama didukung Bu RT dan warga setempat akhirnya terwujud TPQ ini, semoga memberi manfaat dan semakin berkembang,” ungkapnya.
Khitanan diikuti 25 anak yatim, dhuafa serta warga Jalan Jelawat, sementara TPQ Nurul Quran sudah memiliki 26 santri.
Hadir dalam kegiatan tersebut, manajemen PT Equalindo, Pengurus TPQ Nurul Qur’an Achmad, Ketua Panitia dr Yuliani, Camat Samarinda Ilir, Bhabinkamtibmas, Lurah Sidomulyo, Kepala Puskesmas Samarinda Ilir, tokoh masyarakat, pemuka agama dan warga Jalan Jelawat Samarinda.
