
BONTANG : Pulau Selangan di Kalimantan Timur (Kaltim) dikenal dengan julukan Kampung Terapung. Tempat ini menawarkan pesona wisata bahari yang memikat.
Namun, di balik keindahan tersebut, warga menghadapi tantangan berat, akses menuju daratan yang terbatas hanya melalui kapal.
Warga Selangan, yang dihuni sekitar 50 kepala keluarga, telah lama mendambakan pembangunan jembatan penghubung ke Lok Tunggul.
Jembatan ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada kapal yang memakan biaya tinggi, terutama akibat mahalnya harga solar dan perawatan kapal.
Lebih dari itu, akses yang lebih mudah diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mendongkrak perekonomian pulau.
Anggota DPRD Kota Bontang Alfin Rausan Fikry turut merespon harapan warga ini.
Menurutnya, pembangunan jembatan tak hanya akan memudahkan akses warga Selangan ke daratan, tetapi juga menjadi bagian penting bagi pertumbuhan sektor pariwisata di pulau tersebut.
“Pemerintah harus mendengar aspirasi ini dan menindaklanjuti,” ucapnya, Senin (9/9/2024).
Namun, ia menuturkan pembangunan jembatan memerlukan kajian teknis yang matang, mengingat kondisi perairan antara Selangan dan Lok Tunggul yang harus diperhitungkan dengan baik serta pilihan material konstruksi yang tepat.
“Kita perlu memastikan jembatan ini fungsional dan aman, apakah menggunakan kayu atau besi harus dipertimbangkan dengan matang,” tambahnya.
Meskipun jumlah penduduk Selangan relatif kecil, Alfin menegaskan pemerintah tidak boleh mengabaikan kebutuhan mereka.
“Walau hanya ada satu kepala keluarga sekalipun, mereka tetap berhak atas perhatian penuh dari pemerintah. Kita tidak ingin ada kesenjangan antara warga pulau dan daratan,” tegasnya.
Untuk saat ini, warga masih terpaksa mengandalkan kapal sebagai moda transportasi utama. Dengan mahalnya biaya operasional kapal, beban ekonomi semakin dirasakan oleh warga.
“Saya akan pelajari lebih lanjut, dan kita pastikan ada tindakan nyata. Ini sudah lama menjadi harapan warga,” imbuh Politisi Golkar itu.
Keberadaan jembatan penghubung Selangan-Lok Tunggul diharapkan menjadi solusi jangka panjang, tidak hanya untuk meringankan beban transportasi warga, tetapi juga untuk memperkuat potensi wisata yang ada di Pulau Selangan.(*)
