Samarinda – Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengajak seluruh elemen masyarakat Kaltim untuk dapat menjadi corong pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
“Posisi Kaltim dari segi nasional saat ini sudah mencapai indikator-indikator keberhasilan, hanya saja belum banyak dikenal,” tuturnya di Aula Hotel Mercure Samarinda, Kamis (21/10/2021).
Bahkan dari tujuh indikator kesejahteraan rakyat, ada sebanyak lima indikator yang sudah dicapai Kaltim.
Mulai income per kapita, Kaltim berada diurutan kedua setelah DKI Jakarta, dan bisa dikatakan juga kalau pendapatan Kaltim per kapita itu senilai 17.500 dollar per tahunnya, sedangkan di DKI Jakarta sekitar 19.000 dollar.
Selain itu, Isran menyebut Kaltim berada pada posisi tingkat kemiskinan jauh lebih bagus daripada nasional, yaitu 6,5 persen.
“Karena kalau tingkat kemiskinan nasional itu masih di angka 10,2 persen, tentu kita lebih bagus. Kemudian indeks pembangunan manusia kita masih di atas. Di bawah sedikit dibanding daerah ibu kota (DI) yakni 76,26 persen,” ungkap politikus Partai Nasdem itu.
Kemudian untuk indikator umur harapan hidup di Kaltim adalah nomor dua, yaitu rata-rata minimal 74 tahun.
Mantan Bupati Kutai Timur itu juga mengaku jika Kaltim masuk dalam ekspor terbesar, catatan itu pun baru sejak bulan Januari sampai Mei 2021.
“Jadi perhitungan saya untuk tahun 2021 ini ekspor Kaltim bisa mencapai 15 sampai 18 miliar dollar yang setara dengan Rp 250 triliun, itu enggak sedikit. Maka dari itu kepada semua pihak agar kita berpikir secara luas bagaimana Kaltim ini bisa lebih maju pesat ke depannya,” tandasnya.
